"Kawan-kawan ini laporkan ke kami kalau ada LSM abal-abal. Sekarang dibalik saja, giliran polisi dan jaksa kerjain itu LSM dan kita masukin penjara, mereka harus distop. Saya ini punya ilmu Diponegoro kok yang bisa baca pikiran orang," kata Basuki saat menerima keluhan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Ratna Dyah Kurniati pada pengarahan Gubernur tentang Percepatan Serapan APBD DKI di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Kamis (27/8/2015). (Baca: Kadis Pertamanan DKI Keluhkan Laporan LSM-LSM ke Aparat)
"Iya yah, sekali-kali LSM yang dijadiin tersangka? Yang penting Bapak Ibu kerja benar. Jangan sampai kalau ada laporan, kami selidiki, ternyata benar ada temuan," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Tito Karnavian.
Lebih lanjut, Basuki meminta PNS DKI untuk langsung melaporkan tindakan pemerasan LSM itu kepadanya maupun kepolisian dan kejaksaan.
Ia mengimbau PNS tidak takut balik melaporkan para LSM yang telah melaporkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kepada kepolisian serta kejaksaan.
Jika pegawai SKPD tidak terlibat sesuai yang dilaporkan LSM, maka seharusnya tidak perlu takut. "Kalau sama-sama main ya mau enggak mau, Bapak Ibu juga harus ditangkap," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Selain LSM, oknum wartawan juga kerap memeras SKPD. Pemberitaan surat kabar, lanjut dia, kerap dijadikan alat memeras. Pegawai SKPD diminta merekam serta melaporkan hal tersebut kepada aparat kepolisian. (Baca: Dilaporkan LSM, Kadis Pertamanan Merasa Tak Tenang Kerja)
"Enggak ada alasan upeti-upeti semua, sekarang sudah ada handphone canggih sudah bisa rekam semua. LSM dan wartawan abal-abal mana saja yang meras langsung rekam, kami sikapi," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.