"Jadi, kampung nelayan (rusun nelayan) kami mau groundbreaking bulan ini, sudah siap kok. Kami bikin nelayan punya rusun," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (18/9/2015) malam.
Ahok, sapaan Basuki, mengatakan, ide pembangunan rusun nelayan sudah tercetus sejak dua tahun lalu.
Rusun itu disebut tematik karena rusun nanti akan menyediakan lahan parkir atau kanal bagi kapal-kapal nelayan sehingga kapal nelayan bisa parkir dekat rumah. Seperti di kompleks perumahannya, di Pantai Mutiara, yang terdapat kanal bagi kapal mewah atau yacht.
"Kayak orang di Pantai Mutiara. Jadi, dia langsung lihat kapalnya ada di kanal," kata Basuki. Rencananya, kanal itu akan tembus ke Kali Adem.
Awalnya, desain rusun tematik ini setiap bloknya disiapkan untuk 350 kepala keluarga, tetapi dikembangkan kapasitasnya menjadi 650 kepala keluarga setiap bloknya.
Nantinya, para nelayan juga bisa menjemur ikan hasil tangkapan di sekitar rusun. Ia juga ingin rusun nelayan itu menjadi tujuan wisata bagi wisatawan domestik dan internasional.
"Kalau rusunnya cantik kan turis mau datang, lihat kehidupan nelayan," kata Basuki. Semua pembangunan rusun tematik bagi nelayan akan ditanggung oleh kewajiban para pengembang.
Pihak pengembang yang akan menanggung biaya pembangunan adalah Green Bay (Agung Podomoro Group).
Pembangunan rusun akan dimulai setelah proyek pengerukan dan perluasan pelabuhan di Muara Angke selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.