Dalam kesempatan tersebut, Yuddy menilai saat ini Jakarta membutuhkan seorang pemimpin yang tegas dan adil. Menurut dia, sisi tegas seorang pemimpin tidak bisa diukur berdasarkan kebiasaan marah-marah. "Pemimpin yang tegas beda dengan pemimpin yang kerjanya marah-marah," ujar Yuddy.
Selain sisi tegas, Yuddy juga berbicara mengenai sisi adil. Menurut dia, seoran pemimpin yang adil adalah pemimpin yang bisa tegas tidak hanya pada orang miskin, tetapi juga orang kaya. "Kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya tegas pada orang miskin, tetapi juga orang kaya. Jakarta tidak boleh hanya dinikmati oleh orang-orang kaya, tetapi juga orang-orang miskin," kata Yuddy.
Pada kesempatan yang sama, anggota DPR RI dari Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy menilai Adhyaksa sebagai seseorang yang otentik dan apa adanya. Tjatur menilai kehadiran Adhyaksa menjadi solusi dari banyaknya pemimpin hasil pencitraan yang ia nilai marak belakangan ini.
"Sekarang orang susah membedakan mana mutiara, mana permata, dan mana batu kerikil. Orang bisa jadi pemimpin dengan berbagai pencitraan. Pencitraan itu bahasa lainnya pemalsuan. Pemalsuan itu sama saja dengan penipuan. Kerikil dicat dan diberitakan seperti emas. Orang percaya dan membeli. Setelah dibeli dan dibawa pulang ke rumah, ternyata batu kerikil," papar Tjatur.
"Tapi, kalau saya lihat foto orang yang ada di sebelah saya ini sulit untuk menipu. Karena apa yang dibicarakannya semua keluar dari lubuk hati yang paling dalam," tambahnya seraya menunjuk spanduk besar bergambar Adhyaksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.