"Kami akan menyerahkan banyak aset ke PT Jakpro. Saya sudah bicara dengan Bu Rini (Menteri BUMN) akan menyerahkan 50 persen saham JIEP (Jakarta Industrial Expo Pulogadung) ke Jakpro dan (saham) KBN (Kawasan Berikat Nusantara) juga (diserahkan ke PT Jakpro)," kata Basuki, di Kementerian BUMN, Kamis (8/10/2015).
Selain itu, lanjut dia, saham kepemilikan DKI di PT Pembangunan Jaya Ancol juga akan diserahkan ke PT Jakpro. Adapun Pemprov DKI memiliki saham kepemilikan sebesar 26,85 persen di KBN, 50 persen saham di PT JIEP, dan 72 persen saham di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
"DKI enggak perlu (punya saham), langsung saja kasih ke PT. Biar enggak bisa diganggu Gubernur," kata Basuki.
Basuki berencana memberi penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp 10 triliun kepada PT Jakpro pada APBD 2016 mendatang. Hanya saja, kata Basuki, DPRD tidak menyepakati rancangan anggaran di dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2016 itu.
"BUMN itu disuntik modal sampai Rp 34 triliun, saya mau suntik Rp 10 triliun lah ke PT Jakpro. Tapi sekali lagi, nyangkutnya di DPRD. Jadi, (nilai PMP-nya) agak diturunkan," kata Basuki.
Direktur Utama PT Jakpro Abdul Hadi mengaku telah ditugaskan oleh Basuki untuk menggandeng lima BUMD dan bergabung dengan perusahaannya. Adapun tujuan holding BUMD ke tubuh PT Jakpro untuk memperkuat perusahaan sebelum melepas saham perdana pada 2018.
Adapun lima perusahaan yang diproyeksikan untuk masuk holding adalah PT Tjipinang Food Station, PT Jakarta Tourisindo, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT KBN, dan PT JIEP. Kelima BUMD tersebut akan berstatus sebagai anak perusahaan PT Jakpro. Perusahaannya juga diwajibkan membeli sisa saham yang dimiliki oleh pihak swasta di tiap-tiap BUMD.
"Kami baru mau menjajaki rencana holding BUMD DKI. Nanti kami akan sosialisasikan dengan BUMD terkait. Kalau suntikan penyertaan modal pemerintah lancar, kami berharap tahun depan prosesnya sudah bisa jalan," kata Abdul.
Beberapa proyek yang akan dikerjakan PT Jakpro adalah pembangunan rumah susun, kampung atlet, pembangunan infrastruktur Light Rail Transit (LRT), akuisisi perusahaan, dan holding beberapa BUMD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.