Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penentuan UMP DKI Direkomendasikan Tetap Berdasarkan KHL

Kompas.com - 22/10/2015, 08:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta tetap akan merekomendasikan mekanisme penentuan upah minimum provinsi (UMP) berdasarkan kebutuhan hidup layak (KHL).

Padahal, pemerintah telah mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid IV yang di dalamnya ada membahas mengenai mekanisme pengupahan.

Kepala Disnakertrans Priyono mengatakan, sebelum pemerintah mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid IV akhir pekan lalu, pihaknya dan Dewan Pengupahan sudah melakukan survei KHL.

Hal itulah yang menyebabkan pihaknya tetap akan melampirkan hasil survei tersebut ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Jadi, selain mekanisme pengupahan sesuai paket kebijakan jilid IV, kami juga memberitahukan survei KHL yang telah kita lakukan sebelum paket kebijakan ekonomi jilid IV dikeluarkan,” kata Priyono.

Hal itu dikatakannya usai mengadakan rapat dengan Dewan Pengupahan, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Selain karena telah melakukan survei, Priyono mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) atas paket kebijakan ekonomi jilid IV.

Selama belum ada PP yang resmi, pihaknya akan tetap melanjutkan proses pengupahan dengan mekanisme yang lama, yaitu berdasarkan KHL.

Priyono mengatakan, hasil survei dijadwalkan akan diserahkan kepada Ahok pada Kamis (22/10/2015). Salah satu opsi yang akan diambil nantinya akan menjadi acuan untuk menentukan besaran UMP DKI Jakarta 2016.

"Artinya, selama belum ada PP resmi, maka mekanisme lama yang tengah kami kerjakan masih boleh dipertimbangkan," ujar dia.

Sebagai informasi, paket kebijakan ekonomi jilid IV berfokus pada sektor ketenagakerjaan dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Dalam paket ini, pemerintah menyatakan, upah buruh akan naik setiap tahunnya tanpa memberatkan para pengusaha.

Pemerintah mengklaim paket kebijakan ini memberikan kepastian bagi para pengusaha dengan memprediksi besaran kenaikan pada tahun berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com