DEPOK, KOMPAS.com - Penutupan akses rumah dengan cara ditembok tidak hanya terjadi di Perumahan Bukit Mas Bintaro, Jakarta Selatan. Kejadian yang hampir sama juga terjadi di Depok, tepatnya di Perumahan Taman Anyelir II, Jalan Raya Kalimulya.
Sama seperti di Bintaro, penutupan akses rumah di Depok itu juga terjadi akibat keberatan warga kompleks perumahan terhadap rumah lain yang didirikan di luar kompleks Taman Anyelir. Namun, akses keluar-masuk ke rumah itu menggunakan jalan di kompleks tersebut.
Salah seorang warga sekitar, Amin, mengatakan bahwa penembokan akses rumah itu dilakukan sekitar 2012.
Ia menurutkan, pada akhir 2011, ada seseorang yang membangun rumah di balik tembok pembatas kompleks di salah satu sudut Blok F6 Perumahan Taman Anyelir II.
"Bangunnya di tanah kampung, di luar kompleks," kata Amin kepada Kompas.com, Sabtu (6/11/2015).
Amin merasa curiga karena rumah itu dibangun dengan posisi mengarah kompleks perumahan, bukan perkampungan di sekitarnya. Kecurigaan terbukti saat rumah tersebut selesai dibangun beberapa bulan kemudian.
"Pas rumahnya jadi, tembok perumahan langsung dibongkar sama dia. Jadi dia mau keluar-masuknya lewat perumahan," ujar Amin.
Warga lainnya, Budi, mengatakan, karena keberatan dengan tindakan tersebut, warga pun langsung melaporkan pembongkaran tembok pembatas itu pada pengembang perumahan.
Berbeda dari kejadian di Perumahan Bukit Mas Bintaro, yang mana pengembangnya sudah pailit, pengembang Taman Anyelir II masih aktif.
"Pas warga laporin, pengembangnya langsung cepat nembokin lagi. Jadi pengembang yang bangun temboknya, bukan warga," kata Budi.
Pantauan Kompas.com, rumah yang ditembok di perumahan Taman Anyelir II dalam keadaan kosong.
Warga sekitar menuturkan bahwa rumah tersebut memang jarang ditempati oleh pemiliknya karena susahnya akses keluar masuk.
"Dia sudah telanjur bangun ngadep perumahan, bukan ke jalan kampung. Jadi pas ditutup (tembok), sudah enggak punya akses jadinya," ujar Mukmin, warga setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.