Hal itu dituturkan saat menjemput jenazah Andra yang baru tiba di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (13/11/2015).
"Kami sangat sayangkan ada kejadian seperti ini di daerah terpencil. Seminggu yang lalu, di Aceh, ada juga kejadian sama dengan Andra, tapi tak terekspos oleh media," kata Daeng kepada pewarta.
Daeng enggan menceritakan lebih lanjut tentang kejadian di Aceh yang dia sebutkan. Namun, yang pasti, sebelum Andra meninggal dunia, IDI sudah beberapa kali meminta DPR tentang pengaturan untuk penempatan petugas kesehatan, terutama mereka yang di daerah-daerah terpencil.
"Buat kami, yang paling penting itu, bagaimana perlindungan terhadap tenaga medis. Bayangkan, sinyal WiFi tidak masuk, tapi dokter bisa masuk ke daerah itu. Bagaimana kalau nanti ada apa-apa, tidak dapat informasinya," ujar Daeng.
Sampai saat ini, seluruh dokter yang melaksanakan magang seperti Andra belum dilengkapi dengan jaminan kesehatan, seperti asuransi jiwa.
Hal ini dinilai sangat mendesak karena kini ada sekitar 6.500 dokter muda yang magang di hampir seluruh wilayah di Indonesia, baik di kota besar maupun di pedalaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.