Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Enggak Berani ke Mana-mana, Masih Takut, Takut Banget"

Kompas.com - 15/01/2016, 15:50 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu korban bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Andi Dina Noviana (31), menolak bepergian dalam waktu dekat ini.

Selain karena masih harus istirahat penuh untuk memulihkan kondisi tubuhnya, ada ketakutan mendalam yang masih melekat di pikirannya saat menjadi saksi ledakan pertama yang terjadi di Starbucks Coffee, Gedung Cakrawala, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) siang.

"Sekarang enggak berani ke mana-mana dulu. Kalau sudah pulih, saya masih takut, takut banget. Saya ngelihat betul orang-orang jatuh, geletakan, ngerasain getarannya," kata Novi kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2016).

Selama ini, Novi hanya pernah melihat adegan pengeboman di acara-acara televisi. Ketika merasakan situasi yang sama di kehidupan nyata seperti kemarin itu, Novi sempat ketakutan dan kebingungan.

Namun, hal yang pertama dia pikirkan adalah bagaimana caranya agar bisa keluar dari sana dan menyelamatkan diri segera. (Baca: Cerita Pengunjung Starbucks Meloloskan Diri dari Kekacauan Bom Kawasan Sarinah)

"Saya kelempar kena ledakan itu, pas buka mata, saya cuma berpikir. Saya harus keluar dari sana. Saya harus keluar, kuatin diri," tutur Novi.

Novi menjadi salah satu dari sekian banyak yang selamat saat berada di dalam Starbucks Coffee. Awal ledakan terjadi, semua orang di dalam Starbucks yang dikabarkan cukup ramai, terlempar dan tergeletak semua.

Novi tidak mengingat persis apakah ada orang yang ikut menyelamatkan diri atau tidak. Namun, saat membuka mata, dia tidak melihat ada orang di dalam Starbucks yang bangun. Semuanya masih tergeletak di bawah kepulan asap hitam yang mengelilingi ruangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com