Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alex Usman Sakit, Sidang UPS Ditunda

Kompas.com - 11/02/2016, 16:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) yang seharusnya kembali digelar hari ini ditunda.

Alasannya, terdakwa kasus UPS, Alex Usman, berhalangan mengikuti sidang karena sakit.

"Sepertinya ditunda karena Pak Alex sakit," ujar pengacara Alex, Radhie, kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2016).

Kabar ini sudah terdengar sejak siang. Namun, Radhie masih menunggu perkembangan lebih lanjut berdasarkan hasil koordinasi dengan jaksa.

Akhirnya, sore ini dipastikan bahwa sidang lanjutan Alex Usman tidak digelar hari ini dan dilanjutkan pekan depan. (Baca: Di Sidang Kasus UPS, Fahmi Zulfikar Akui Sering Bertemu Alex Usman)

Seharusnya, agenda sidang hari ini adalah mendengar keterangan saksi ahli. Para saksi ahli ini sebenarnya sudah diagendakan pada sidang pekan lalu, bersamaan dengan hari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan kesaksiannya. Namun, karena keterbatasan waktu, tidak semua keterangan saksi ahli bisa didengarkan hakim, pekan lalu.

Saksi ahli dalam kasus ini adalah Dedet Candra Riawan, Agustina Arumsari, Totok Prihantoro, dan Harto Trimadi. Adapun Dedet Candra Riawan merupakan ahli teknologi daya. Ia dipanggil untuk memberikan keterangan terkait spesifikasi teknis unit UPS.

Kemudian, Agustina Arumsari adalah PNS BPKP DKI Jakarta yang akan memberi keterangan terkait proses perencanaan, penganggaran, pra-lelang, lelang, pelaksanaan, proses pembayaran, dan proses perhitungan kerugian negara terkait proyek UPS.

Saksi ketiga, Totok Prihantoro, merupakan PNS dari BPKP Pusat. Totok akan diminta menjelaskan uji forensik catatan keuangan, dokumen perusahaan pemenang lelang, dan database keuangan.

Saksi keempat, Harto Trimadi, adalah PNS DKI yang akan diminta menjelaskan tentang organisasi pengadaan barang dan jasa. Misalnya, tugas-tugas Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Panitia Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (PPHP), serta Harga Perkiraan Sendiri (HPS). (Baca: Alex Usman: Saya Bukan Level Penentu Pengadaan UPS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com