Debu dari batu juga tampak beterbangan di sekitar. Maklum, warga mulai berinisiatif untuk membongkar sendiri bangunannya.
Jamal (58), warga Kalijodo Penjaringan, mengungkapkan, dia sengaja membongkar bangunan warung yang ditempati sejak tahun 1983.
"Iya nih mulai dibongkar. Soalnya udah mau siap-siap pindah kan," kata Jamal di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (23/2/2016).
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Kalijodo, ia membuka warung nasi. Dari situ, ia bisa menghidupi anak-anaknya di Bumiayu, Jawa Tengah.
Jamal mengaku tak ikut pindah ke rusun. Sebab, ia tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta dan tempat tinggal tetap di Kalijodo.
"Dari dulu saya enggak punya KTP. Di sini juga nyewa," ucap Jamal.
Warga lainnya, Roni (40), mengaku membongkar bangunan untuk menjual kembali beberapa bagian rumahnya saat ini. Sebab, nantinya ia akan pindah ke tempat rusun.
"Itung-itung buat nambah duit-lah, Pak. Soalnya kan enggak dikasih uang," kata Roni.
Sementara itu, tak hanya rumah dan bangunan di dalam gang Kalijodo, bangunan di bibir Jalan Kepanduan II juga mulai dibongkar. Bangunan tersebut tampak seperti kafe bewarna hijau. Di depannya bertuliskan Hero.
Dari kejauhan tampak bagian atas bangunan terdiri dari bilik-bilik kamar. Sayang, beberapa pekerja tak mau dimintai keterangan saat ditanya soal tujuan pembongkaran bangunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.