Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Layanan Transportasi Massal "Lumpuh"

Kompas.com - 07/04/2016, 05:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dari Stasiun Sudirman menuju Manggarai anjlok, Rabu (6/4/2016) pukul 15.30. Praktis semua perjalanan KRL di belakang kereta yang anjlok ini terganggu.

Kalau terjadi di luar jam sibuk, mungkin ceritanya lain. Akan tetapi, itu terjadi di waktu jam pulang kantor bagi masyarakat Jakarta.

KRL anjlok bukan insiden kecil. Terbukti butuh berjam-jam bagi petugas untuk mengembalikan situasi menjadi normal.

Pengguna KRL, mencari cara agar tetap dapat melanjutkan pulang. Misalnya menyambung angkutan menuju Stasiun Manggarai. Harapannya, dari stasiun itu dapat melanjutkan perjalanan pulang.

Nampaknya, pengguna KRL dari arah Tanah Abang maupun Jakarta Kota, punya satu pikiran. Itu terlihat dari berbondong-bondongnya mereka menuju Stasiun Manggarai. Misalnya, ada yang jalan kaki dari Cikini atau naik angkutan dari Stasiun Sudirman. Sontak, di Manggarai terjadi penumpukan penumpang. Bahkan, antrian manusia mengular lebih dari 50 meter dari pintu masuk.

Setelah tahu kondisinya, ada yang kecewa, akhirnya memilih nebeng dengan kendaraan teman. Ada pula yang mau tak mau tetap nekat masuk. (Baca: Penanganan Kereta Anjlok di Manggarai Diperkirakan Selesai 4 Jam)

Suasana penumpukan itu berbuah kemacetan di jalan depan stasiun. Sebab, bajaj, ojek online, penjemput, dan PKL, mangkal di pinggir jalan.

Penumpukan itu jadi gambaran begitu banyaknya masyarakat yang bergantung pada moda transportasi massal seperti KRL. Angkutan alternatif lain di luar stasiun tidak begitu diminati karena mesti sambung menyambung. Apalagi kalau tinggalnya jauh seperti di Bogor, Depok, atau Bekasi.

Penyebab diselidiki

Penyebab anjloknya KRL ini masih belum diketahui. Petugas di lapangan menyatakan lintasan KRL normal. Petugas berwenang menyatakan sedang menyelidiki penyebab pastinya. Pihak PT KCJ, pengelola commuter line menyatakan, memindahkan KA 2473 yang anjlok di Stasiun Manggarai diperkirakan butuh tiga sampai empat jam. 

"Mungkin sekitar tiga jam lagi. Kalau normalnya ya mungkin empat jam," kata Kepala Humas PT KCJ Eva Chairunnisa saat ditemui di lokasi, Rabu (6/4/2016). 

Penumpang yang menumpuk tak hanya di Manggarai, kondisi di Stasiun Tanah Abang misalnya, juga padat. Bahkan, seorang wanita paruh baya pingsan. Jelang tengah malam, pihak KCJ menyatakan KRL akhirnya dapat diangkut.

"KA 2473 yang anjlok pada sore lalu telah berhasil dievakuasi dan ditarik ke Balaiyasa Manggarai pada pukul 23:00 WIB. Selanjutnya KA tersebut akan dibawa menuju Balai Yasa Manggarai," ujar Eva, lewat pesan singkat Rabu pukul 23.48.

Menurut Eva, pemeriksaan jalur di sekitar lokasi telah selesai dan perjalanan KRL di Stasiun Manggarai telah normal kembali. Untuk KRL terakhir tujuan Bogor maupun Bekasi tetap tersedia. Jadwal KRL terakhir akhirnya disesuaikan dengan situasi perjalanan KRL yang mengalami keterlambatan akibat kejadian ini.

"Para penumpang yang telah membatalkan perjalanan akibat kejadian ini, dapat melakukan refund tarif dan jaminan THB, maupun clear penalty KMT di loket stasiun hingga 2 x 24 jam sejak kejadian," ujar Eva. (Baca: Kereta Anjlok, Penumpang Jalan Kaki dari Stasiun Cikini ke Manggarai)

Kompas TV Commuter Line Jurusan Duri Anjlok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com