Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas": Kalau Saya Jadi Gubernur, Saya Kaji Lagi Kebijakan Reklamasi

Kompas.com - 08/04/2016, 18:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kader Partai Demokrat, Hasnaeni Mischa Moein atau "Wanita Emas", yang menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta, ikut mengomentari proyek reklamasi di teluk Jakarta.

Menurut Hasnaeni, sebaiknya proyek itu dihentikan kalau tidak sesuai persyaratan lingkungan.

"Reklamasi ya kita hentikan saja karena kan amdalnya itu belum sesuai. Kalau amdalnya itu sesuai, dan itu didukung oleh undang-undang yang ada, ya silakan," kata Hasnaeni seusai mendaftar sebagai calon gubernur di DPD DKI Partai Demokrat di Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016).

Hasnaeni mengaku akan lakukan kajian terhadap proyek tersebut jika berhasil terpilih menjadi gubernur. Terkait keinginannya menjadi gubernur, Hasnaeni telah mendaftar untuk ikut penjaringan yang dilakukan PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.

"Nanti kalau saya jadi gubernur-nya, akan saya tinjau kembali seperti apa ya," ujar politisi Partai Demokrat itu.

Proyek reklamasi sejumlah pulau di teluk Jakarta saat ini sedang menjadi perhatian, mulai dari soal izin yang digugat, sampai kasus dugaan suap terkait proyek reklamasi tersebut. Kasus suap reklamasi ini sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam kasus ini, mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi; dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja ditetapkan sebagai tersangka.

Selain itu, sejumlah orang dicegah bepergian ke luar negeri terkait penyidikan kasus ini. Salah satu yang dicegah ke luar negeri adalah Sunny Tanuwidjaja, staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Kompas TV Hasnaeni Pertimbangkan Jalur Independen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com