Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Dokter Tidak Ingin Lagi Buka Praktik di Indonesia, Silakan Berbohong!"

Kompas.com - 09/04/2016, 17:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan kepolisian melakukan penggerebekan sebuah kegiatan yang diduga praktik konsultasi ilegal antara dokter asing dan pasien Indonesiandi Hotel Pullman, Jakarta Pusat.

Tim yang tergabung dalam tim pora (tim pemantau orang asing) ini mendesak penyelenggara untuk mengakui kejadian yang sesungguhnya.

"Gini, Bu ya. Anda kan juga dokter, enggak apa-apa kalau kamu mau jadi tameng mereka (dokter asing). Berarti kamu mau korbankan izin praktik kamu di sini," ujar Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan DKI Jakarta Zittar di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2016).

Zittar berbicara seperti itu kepada seorang dokter bernama Puspa Widyawati. Puspa merupakan seorang dokter dari Parkway Hospital Singapore di Indonesia. Dia salah satu panitia penyelenggara kegiatan tersebut.

Zittar menanyakan tentang orang bernama Sonny kepada Puspa. Sonny adalah penyebar broadcast message tentang kegiatan ini. "Ya tapi saya baru kenal Pak Sony ini pak," ujar Puspa.

"Dokter Puspa, saya ingatkan kembali bahwa anda seorang dokter. Kalau anda enggak ingin praktik di Indonesia silakan berbohong. Izin anda di tangan kita," ujar Zittar.

Zittar mengatakan bahwa di tim mereka juga ada anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang bisa mencabut izin dokter untuk praktik di Indonesia.

"Iya pak tapi saya orang baru di sini," ujar Puspa.

"Dokter itu transfer knowledge saja enggak boleh di Indonesia . Apalagi izin praktik. Kalau dia transfer knowledge tapi kondisi tubuh pasien di luar sana beda dengan kita gimana? Anda kalau sekolah di Amerika bisa enggak buka praktik di Indonesia?" ujar Zittar.

"Enggak bisa sih Pak harus ada adaptasi," jawab Puspa.

"Kamu masih ingin praktik di Indonesia enggak?" tanya Zittar.

"Mau lah pak," jawab Puspa.

"Kalau mau buka praktik di Indonesia, ya ngomong jujur. Kita ga ada satupun keluarkan izin praktik dokter asing di Indonesia. Satupun loh, jadi kamu jangan bela mereka. Kamu mau sekolah mahal-mahal lalu enggak bisa buka praktik, mau?" ujar Zittar.

Sejak awal, penyelenghara memang bersikeras bahwa tidak ada praktik konsultasi dokter asing dengan pasien Indonesia dalam acara ini. Mereka mengaku hanya makan siang antara dokter asing dan dokter dari Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com