Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Tua Bisa Cari Tahu Posisi Anak dengan Aplikasi Online

Kompas.com - 25/04/2016, 14:27 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meluncurkan aplikasi perlindungan anak online. Dengan aplikasi tersebut, masyarakat dapat melaporkan kejadian atau masalah yang dialami anak.

Ke depan KPAI juga akan mengembangkan fitur lain agar orangtua dapat mencari tahu posisi anaknya melalui aplikasi tersebut. Fitur itu dinamakan dengan panic button.

"Nanti bisa tracking posisinya dia (anak) ada di mana. Melalui tombol panic button, dari tempat terdekat dengan yang butuh bantuan, kita connect-kan ke mitra kami, itu yang akan dilakukan," kata Kepala Divisi Sosialisasi KPAI, Erlinda, di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin (25/4/2016).

Mitra yang dimaksud adalah Mabes Polri dan Polda yang memiliki akses untuk melakukan penelusuran terhadap seseorang. Dengan demikian, fitur dalam aplikasi itu diharapkan dapat dengan cepat membantu masyarakat tanpa mereka harus jauh-jauh melapor langsung ke pihak kepolisian.

"Nanti kita akan bekerja sama dengan Mabes Polri dan didukung kementerian sosial, mereka punya tim reaksi cepat," kata Erlinda.

Untuk mengantisipasi kondisi masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap internet, KPAI akan mengusahakan setidaknya RT dan RW memiliki akses itu. Sehingga, masyarakat hanya perlu datang ke RT/RW setempat untuk melapor.

"Kalo masyarakat tidak punya HP berbasis android, kita harap di RT/RW punya itu. Mereka bisa laporkan itu," kata Erlinda.

Meski telah tersedia pada menu aplikasi, fitur tersebut belum dapat digunakan. Saat ini KPAI masih mengamankan data-data agar tidak dapat diretas.

"Hari ini kita belum buka, masih mengamankan data yang ada. Kami akan menjamin 100 persen data yang masuk aman," tutur Erlinda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com