Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Keterpilihan Ahok Turun

Kompas.com - 25/04/2016, 19:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Tingkat keterpilihan Basuki Tjahaja Purnama sebagai petahana dalam Pilkada 2017, mengacu hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia, turun pasca pemanggilannya sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI) melibatkan wawancara tatap muka dengan 400 responden di 40 kelurahan di 5 wilayah DKI Jakarta pada 18-21 April 2016. Hasilnya, tingkat keterpilihan Basuki 45,5 persen, turun dibandingkan survei bulan Maret 2016 sebesar 51,8 persen.

Juru bicara Kedai KOPI, Hendri Satrio, Minggu (24/4), menyatakan, pemanggilan Basuki oleh KPK terkait kasus suap rancangan perda reklamasi dan pembelian lahan RS Sumber Waras memengaruhi penilaian responden untuk memilih atau tidak memilih Basuki di Pilkada 2017. Namun, 34,8 persen responden berpendapat, Basuki tak terlibat dalam kasus RS Sumber Waras dan 36,5 persen di kasus perda reklamasi.

Kasus itu juga berpengaruh pada penurunan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja petahana dari 71,2 persen menjadi 68,5 persen. Meski demikian, popularitas Basuki masih tertinggi dibandingkan nama-nama bakal calon lain.

Dalam survei itu, muncul beberapa nama yang dianggap populer, yakni Susi Pudjiastuti, Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, Sandiaga Uno, Abraham Lunggana, Ahmad Dhani, Moeldoko, Teguh Santosa, M Idrus, Djarot Saiful Hidayat, dan Marco Kusumawijaya.

Tertinggi

Dalam survei lembaga penelitian politik Charta Politika Indonesia, 15-20 Maret 2016, Basuki masih menjadi sosok paling perkasa dengan tingkat keterpilihan tertinggi, yaitu 51,8 persen. Keunggulan itu didukung popularitasnya yang mencapai 97 persen serta tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Basuki dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, yakni 82,8 persen.

Tingkat keterpilihan Basuki dalam survei itu tertinggi dibandingkan 14 nama lain, antara lain Yusril Ihza Mahendra (11 persen), Abraham Lunggana (1,8 persen), Sandiaga Uno (1,5 persen), Ahmad Dhani (0,3 persen), dan Djarot Saiful Hidayat (0,3 persen).

Sementara pada survei Sinergi Data Indonesia, 2-12 Februari 2016, popularitas Basuki mencapai 97,2 persen. Sebanyak 72,2 persen dari 500 responden memberi penilaian baik atau sangat baik atas kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menghadapi Pilkada 2017 ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menggantungkan keputusannya pada hasil surveinya terhadap sejumlah nama calon yang muncul dari aspirasi kader. Saat ini, PKS sudah mulai mendekati sejumlah nama, termasuk kadernya sendiri, Muhammad Idrus, yang telah mengumumkan akan maju sebagai calon gubernur DKI.

Ditemui di sela acara puncak milad ke-18 PKS, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, sejumlah calon, termasuk Idrus, sudah diajak bicara. ”Semua sudah di-briefing, silakan saja memasarkan diri masing-masing untuk menarik perhatian masyarakat lebih banyak lagi.

Ditemui di sela acara puncak milad ke-18 PKS, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, sejumlah calon, termasuk Idrus, sudah diajak bicara. ”Semua sudah di-briefing, silakan saja memasarkan diri masing-masing untuk menarik perhatian masyarakat lebih banyak lagi.Nanti, kami akan lakukan survei , siapa yang terbanyak (dukungannya), itu yang kami coba (usung),” kata Sohibul.

Sementara itu, PDI-P dan PKB mengatakan belum banyak bakal calon yang mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI.

(MKN/IRE/AGE)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 April 2016, di halaman 26 dengan judul "Tingkat Keterpilihan Petahana Turun".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com