JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta PDI Perjuangan resmi menutup pendaftaran dan pengembalian formulir penjaringan bakal calon gubernur DKI melalui partai tersebut, Senin (25/4/2016) pukul 16.00.
Penjaringan bakal calon gubernur PDI-P semakin menarik dengan diwarnai sejumlah tokoh yang mendaftar.
Sebut saja Yusril Ihza Mahendra, Hasnaeni Moein, Abraham Lulung Lunggana, Sandiaga Uno, dan Farhat Abbas.
(Baca: Ini Bakal Cagub dan Cawagub yang Daftar di PDI-P dalam Pilkada DKI)
Mereka telah mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur kepada PDI-P untuk kemudian mengikuti tahapan penjaringan berikutnya.
Selain nama-nama tersebut, ada Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan politikus PDI-P Boy Sadikin, yang mengikuti proses penjaringan secara internal.
Totalnya, ada 42 orang yang mengikuti penjaringan bakal cagub PDI-P, dengan rincian 2 diusulkan dari internal, dan 34 orang yang mendaftarkan diri.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Gembong Warsono, mengakui, persaingan di antara tokoh-tokoh tersebut begitu ketat.
"Mereka akan berkompetisi supaya nantinya bisa diusung oleh PDI Perjuangan," kata Gembong, di DPD PDI Perjuangan, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (25/4/2016).
Melalui proses penjaringan ini, PDI-P mencari bakal calon terbaik. PDI-P, menurut dia, akan mengusung sepasang cagub dan cawagub pada Pilkada DKI 2017 nanti.
(Baca: Tak Soal bagi PDI-P jika Harus Berkoalisi pada Pilkada DKI 2017)
Setelah melalui pendaftaran, para peserta penjaringan akan mengikuti seleksi administratif atau verifikasi data formulir, kemudian psikotes, fit and proper test, hingga survei ke masyarakat.
Terakhir, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang nantinya akan menentukan siapa pasangan calon yang akan diusung.
Peluang Ahok
Mengenai kemungkinan PDI-P mengusung bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama, Gembong menilai kemungkinan itu tipis.