Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Mengaku Ayah Evelyn Bantah Anaknya Diculik

Kompas.com - 03/06/2016, 22:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa Evelyn Tiandy, seorang murid kelas II SD, dibawa orang tak dikenal hampir dapat dipastikan bukan murni penculikan. Setelah kasus tersebut ramai di media massa, seorang pria yang mengaku ayah Evelyn, yakni Budiman Tiandy, membantah adanya penculikan.

Budiman menyatakan, dia yang membawa Evelyn pada tanggal 17 Mei 2016 saat bersama ibunya, Rita Tjoa (37), dari halaman parkir sebuah minimarket di Cikupa, Tangerang. Rita merupakan mantan istri Budiman.

"Pas kejadian, saya yang ambil anak saya langsung. Rita ketemu dengan saya di lokasi," kata Budiman kepada Kompas.com, Jumat (3/6/2016) malam.

Budiman menyatakan, dia yang menggendong Evelyn pada saat itu. Namun, ia mengatakan, dirinya bukan menculik Evelyn.

Rita yang menurutnyalah telah menyembunyikan Evelyn darinya. Setahun lalu, Budiman melanjutkan, Rita-lah yang justru membawa Evelyn dari sekolah. Putrinya itu kemudian dipindahkan ke sekolah lain sehingga Budiman tak dapat bertemu anaknya. Budiman mengatakan, ia sudah setahun tak bisa bertemu Evelyn.

Padahal, Budiman mengaku telah memenangi hak asuh Evelyn di pengadilan.

"Anak ini sudah tiga kali pindah sekolah sama ibunya. Tujuan disembunyikan, kenapa mendadak dipindah diam-diam," ujarnya.

Baru pada tanggal 17 Mei itu, ia bertemu lagi dengan anaknya di tempat belanja yang dilaporkan jadi tempat penculikan Evelyn. Budiman yang saat itu bersama sopirnya lalu membawa Evelyn.

"Jelas-jelas saya jemput anak saya yang dihilangkan, kenapa menjadi penculikan," ujarnya.

Ia mempertanyakan tudingan dari pihak Rita yang menyatakan adanya empat orang tak dikenal yang menculik Evelyn.

Dalam laporan polisi yang dibuat Rita di Polresta Tangerang pada 17 Mei, Rita sendiri menurutnya mengakui dalam berita acara pemeriksaan (BAP) polisi bahwa yang membawa Evelyn adalah Budiman. Ia menganggap Rita membuat kebohongan soal keterangan kepada media.

"Itu nomor LP Rita. Isinya bukan diculik sama empat orang enggak dikenal, melainkan (melapor) diculik oleh saya. Dia laporin saya, ayah kandung pemegang hak asuh secara resmi karena culik anak saya sendiri," ujar Budiman.

Budiman berjanji akan mengadakan konferensi pers besok di Komisi Nasional Perlindungan Anak untuk mengklarifikasi pernyataan istrinya.

"Besok saya akan buka semua. Saya janji, teman-teman wartawan boleh ngobrol sama anak saya. Saya bisa biarkan komunikasi langsung secara video chat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com