Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterangan RSHJ yang Tidak Benar Menurut Raudiah

Kompas.com - 20/06/2016, 13:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ibu yang salah satu bayi kembarnya diduga hilang pasca-operasi di Rumah Sakit Harapan Jayakarta, Raudiah Elva Ningsih (37), menyatakan bahwa pihak rumah sakit telah memberikan pernyataan yang tidak benar.

Hal tersebut merujuk pada keterangan pihak Rumah Sakit Harapan Jayakarta di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Saat itu, Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ), Hermawan Saputra, mengatakan, sejak pasien Raudiah Elva Ningsih melakukan persalinan dan dirawat di rumah sakit itu, baik pasien maupun pihak keluarga tidak menyampaikan komplain.

Namun, menurut Raudiah, ia sudah menanyakan kepada pihak rumah sakit mengenai satu bayinya yang diduga hilang. 

"Setelah operasi dan bayi saya dibilang cuma satu, dalam kondisi tangan saya masih diikat, ketika dibilang begitu, saya sudah meronta dan bertanya ke mana bayi saya," kata Raudiah, di kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (20/6/2016).

(Baca juga: USG Raudiah di RS Budhi Asih Saat Hamil 31 Minggu, Ada Dua Janin Dalam Kandungan)

Saat itu, kata Raudiah, salah seorang perawat lelaki memintanya tenang dan tidak gelisah.

Ia pun mengaku dimarahi oleh seorang asisten dokter yang menyatakan bahwa anaknya hanya satu. Raudiah saat itu tidak bisa apa-apa.

"Saya dibilang perut saya gendut, lemaknya tebal, kapok saya dengan pasien seperti ini," kata Raudiah menirukan asisten dokter yang memarahinya itu. 

Beberapa hari setelahnya, ibu Raudiah, Kursia (56), juga langsung menanyakan masalah bayi anaknya tersebut kepada pihak rumah sakit.

"Bukannya tidak berupaya, ibu saya sudah sampai bolak-balik ke Rumah Sakit Harapan Jayakarta, sudah seperti dipingpong," ujar Raudiah.

Kursia mengaku sudah empat kali menemui pihak medis RSHJ terkait masalah ini. Ia sudah bertemu dengan bidan S, Wakil Direktur RSHJ dokter A, dan dokter Z yang menangani operasi persalinan anaknya.

"Tanggal 10 Mei (dua hari setelah operasi) malam itu saya sudah bertemu dengan Bidan S, Bidan S juga bilang, 'Itulah, Bu, saya juga bingung'. Lalu saya tanya ke mana bisa membantu saya, katanya datangi dokter yang USG. Saya ikut dia dan bertanya ke dokter E di RS Budhi Asih besoknya, dokter E kemudian meminta status (USG), setelah dilihat dibilang ini sudah benar, dokter E menyarankan ibu datang lagi dan bilang sama mereka ini benar (hamil kembar)," tutur Kursia.

Pada 12 Mei 2016, Kursia kembali mendatangi RSHJ sambil membawa hasil USG dari RS Budi Asih. Saat itu, ia bertemu dokter A dan dokter Z.

Namun, menurut dia, dokter Z menyatakan bahwa hasil USG RSUD Budhi Asih tidak benar.

"Lalu dia (dokter Z) tanya, ibu mau apa, saya bilang saya cuma mau anak saya kembali," ujar Kursiah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com