JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ), Hermawan Saputra, mengatakan, sejak pasien Raudiah Elva Ningsih melakukan persalinan dan dirawat di rumah sakit itu, baik pasien maupun pihak keluarga tidak melakukan komplain.
Pihak RSHJ merasa tidak ada kesalahan prosedur yang dilakukan saat menangani Raudiah pada Mei lalu.
"Kami tidak mendapatkan komplain langsung sejak awal sehingga pihak rumah sakit merasa tidak ada keganjilan di luar prosedur," kata Hermawan di Kantor Dinas Kesehatan DKI, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016).
Selama merawat Raudiah dan bayinya seusai persalinan, pihak rumah sakit pun merasa tidak ada masalah yang terjadi dengan pasien.
"Kami pun merawat bayi dan ibu ini tanpa ada masalah apa pun. Kondisi bayi sehat, ibunya sehat. Pulang juga tanpa masalah," kata dia.
Keluarga Raudiah baru datang beberapa hari yang lalu ke rumah sakit untuk menanyakan dugaan hilangnya salah satu bayi kembar Raudiah itu. Hermawan mengaku kaget karena pihak rumah sakit tidak pernah menyatakan diagnosis adanya bayi kembar.
"Kami pun merasa kaget karena kami tidak pernah ada penegakan indikasi gemeli," ucap Hermawan.
Dia menyebut RSHJ merasa dirugikan dengan adanya dugaan bayi hilang tersebut.
"Rumah sakit kami merasa dirugikan karena kami sama sekali tidak mendapatkan komplain langsung sejak awal pasien ini kami rawat dan layani," tutur dia.
Jika keluarga pasien melaporkan dugaan kasus itu ke pihak berwajib, RSHJ menyebut akan mengikutinya.
"Semua ini akan sesuai tahapan. Kalau pasien akan melapor ke jalur hukum, kami tidak masalah karena kami tidak pernah melakukan di luar prosedur," lanjut Hermawan.
Kasus dugaan hilangnya bayi Raudiah terungkap saat ia mengadu ke kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Rabu lalu. Raudiah yang punya bukti hasil pemeriksaan USG dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu; USG Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih; dan RSHJ; menyatakan bahwa ia hamil gemeli.
Namun, setelah operasi caesar ia kaget karena hanya menerima satu bayi.
Pihak rumah sakit, menurutnya, menyatakan bahwa ia memang hanya punya satu bayi. Namun, saat mencoba bertanya, Raudiah mengaku dimarahi oleh salah satu asisten dokter. Ibu Raudiah, Kursia, juga pernah mengalami hal yang sama. Dokter dan pejabat rumah sakit, menurutnya, mengancam akan menuntut balik bila membawa masalah tersebut ke hukum.
Kini, Raudiah mendapat pendampingan dari Komnas PA terkait kasus itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.