Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Kompas.com - 02/05/2024, 22:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menggerebek sebuah rumah di perumahan elite wilayah Sentul, Bogor, Sabtu (27/4/2024).

Wakapolda Metro Jaya Brigjen (Pol) Suyudi Ario Seto mengungkapkan, rumah tersebut digunakan sebagai laboratorium pembuatan narkoba sintetis jenis "pinacca".

"Di sini ditemukan berbagai barang bukti atau alat kejahatan terkait jaringan narkoba ini," kata dia dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).

Adapun, penggerebekan bermula dari informasi terkait pengiriman bahan baku pembuatan pinacca melalui paket yang dikirimkan dari China ke Indonesia.

Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Mewah yang Produksi Tembakau Sintetis di Sentul

Setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan lokasi salah satu tersangka, yakni BBH, di Serpong, Tangerang Selatan.

Ia berperan sebagai penjaga gudang di wilayah itu sekaligus mengambil barang sesuai perintah tersangka lainnya.

"Dari penangkapan tersebut, dikembangkan lagi ke TKP berikutnya yang menjadi lokasi laboratorium," ujar Suyudi.

Di sana, polisi mendapati sejumlah barang bukti. Beberapa di antaranya adalah plastik klip berisi gel yang mengandung pinacca, ponsel, dan timbangan digital.

Kemudian plastik klip berisi serbuk yang mengandung Pinacca, jerigen, kipas angin, kompor elektronik beserta alat pengaduk, mixer, dan oven.

Baca juga: Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

"Terungkap tersangka lainnya, H, sebagai laboratoris di TKP Sentul. Begitu juga GBH yang berperan sebagai kurir dari pihak pembeli atau reseller," kata Suyudi.

Pelaku lainnya yang diamankan adalah S yang berperan sebagai peramu bahan baku pembuat pinacca.

Dari deretan pelaku yang telah ditangkap, polisi melakukan pengembangan untuk mengidentifikasi bos dari kelompok pembuat narkoba sintetis ini.

MFH, orang yang mengepalai kelompok ini, ditangkap di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.

"Ini adalah lokasi gusang penyimpanan bahan baku. Tapi, pembuatannya di Sentul," papar Suyudi.

"F sebagai bos atau pengendali kelompok ini, sekaligus pemodal yang juga memandu proses pembuatan narkoba sintetis," lanjut dia.

Saat ini, lima orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Mereka dijerat dengan Pasal 113 Ayat 2 subsider Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2 Jo Pasal 132 Ayat 2 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau 20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com