JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat mengakui masih ada genangan pasca-hujan di beberapa wilayah Jakarta Pusat. Kasudin Tata Air Jakarta Pusat, Dicky Suherlan mengungkapkan, genangan itu lantaran debit air yang memang tinggi serta ada masalah pada saluran air.
"Ada kendala diantarannya bisa terjadi tali-tali air tersumbat. Terus terdapat lumpur," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin (25/7/2016).
Saat ada tali air bermasalah dan berlumpur, saluran pun tak dapat menampung air. Akibatnya terjadi antrean air sehingga menyebabkan genangan. Namun genangan disebut cepat surut setelah hujan reda.
Dicky mengungkapkan, pihak sudah melakukan upaya untuk mengatasi genangan. Satu diantaranya dengan mengeruk lumpur di saluran. Saluran yang mati juga dibongkar dan diperbaiki.
Dari pantauan Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat, terdapat beberapa wilayah yang kerap jadi langganan genangan, yakni Jalan Salemba Raya. Genangan di jalan tersebut saat ini sedang ditangani lantaran adanya saluran yang tertutup.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Batu Tulis, Batu Ceper dan Batu Jajar. Penanganan genangan di kawasan tersebut harus berkoordinasi dengan Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat. Soalnya, genangan terpengaruh aliran hilir di Kali Beton di Jakarta Barat. Lumpur di kali tersebut diakui cukup tinggi.
"Tapi sudah dikerjakan (dikeruk lumpurnya) sama Pak Kasudin (Tata Air Jakbar)," tegas Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.