TANGERANG, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Direktur Utama PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengatakan, semua sistem layanan taksi di Bandara Soekarno-Hatta akan disamakan.
Sistem yang dimaksud adalah FIFO (First In First Out), seperti yang telah diterapkan di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, belum lama ini.
"Soal taksi, kami usahakan supaya semuanya dengan sistem FIFO. Sekarang kan belum semua, masih beberapa saja. Jadi, kalau ada penumpang yang masih pilih-pilih taksi, bisa mulai antre lagi dari belakang," kata Djoko kepada Kompas.com, Jumat (5/8/2016).
Saat ini, sistem FIFO baru diterapkan di Terminal 1 dan uji coba di Terminal 2. Sedangkan di Terminal 3, baik di gedung yang sudah beroperasi maupun yang belum, masih menggunakan sistem lama, di mana penumpang dapat memilih taksi mana yang ingin dia naiki.
Penerapan sistem FIFO ditujukan untuk mengurangi kepadatan antrean penumpang yang ingin naik taksi di sebuah bandara.
Selain itu, sistem FIFO dinilai dapat meminimalkan ketimpangan akibat dominasi sejumlah perusahaan taksi yang armadanya lebih banyak.
Adapun sistem ini membuat semua operator taksi yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta tidak lagi memiliki titik angkut sendiri, seperti sistem yang diterapkan sebelumnya. Semua operator taksi antre di satu jalur khusus untuk mengangkut penumpang.
Dengan kata lain, penumpang diajak untuk naik taksi yang antre di barisan paling depan, apa pun operator taksinya.