Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita tentang Mesin Ketik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Kompas.com - 16/08/2016, 13:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Nama Sayuti Melik sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Rumusan naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia dari Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebarjo, diketik Sayuti di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda pada 17 Agustus 1945.

Saat itu, mesin ketik di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda berhuruf kanji. Lantas, mengapa naskah proklamasi yang diketik Sayuti berhuruf latin?

Pemandu Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Sri Harningsih, memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut. Sri mengungkapkan karena mesin ketik di rumah Maeda bukanlah berhuruf latin, maka kepala rumah tangga Maeda, Nishijima, harus mencari mesin ketik lain yang berhuruf latin.

"Nah atas inisiatif Ibu Nishijima juga, akhirnya beliau minjam (mesin ketik) ke tetangga rumah sebelah ini. Malam itu langsung berjalan ke tetangga sebelah, Konsulat Jerman," kata Sri, kepada Kompas.com, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2016).

Lokasi rumah Maeda saat itu disebut tempat tinggal sejumlah perwakilan negara lain. Tempat paling dekat saat itu adalah Konsulat Jerman.

Setelah Sayuti selesai mengetik ditemani dengan tokoh pemuda lainnya, Burhanudin Moehammad Diah, mesin ketik itu dikembalikan ke Konsulat Jerman. Karena dikembalikan, maka keberadaan mesin ketik asli itu tak lagi ada di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

"Nah, untuk mengembalikan situasi itu, ya diadakan usulan lagi. Mesin ketik ini diperkirakan dibuat tahun 1943. Akhirnya kita tes (mesin ketik replika) dengan hurufnya (naskah proklamasi) ini, sama," ungkap Sri.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com