Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Kemerdekaan bagi Pedagang Mi Ayam, Pengurus Makam, dan Penjual Kerupuk

Kompas.com - 16/08/2016, 20:11 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang memiliki pandangan berbeda dalam memaknai hari kemerdekaan. Ada yang merasa optimistis, tapi banyak juga yang merasa kalau kemerdekaan hanya sebatas seremonial belaka.

Bagi Bejo, seorang penjual mi ayam keliling yang telah belasan tahun berjualan mi ayam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, saat ini kemerdekaan belum didapatkannya. Menurut Bejo, pengekangan masih dirasakannya yaitu dari seringnya penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan Pemprov DKI.

Bejo mengatakan cukup sering dia mendapat ancaman dari sejumlah Satpol PP untuk menertibkan gerobak miliknya. Bejo yang berasal dari daerah Solo ini mengatakan, hak untuk mencari makan secara nyata dirampas oleh pemerintah.

Bejo menilai, dia tidak melakukan kejahatan apapun, setiap hari, dia hanya mendorong gerobak untuk mencari nafkah bagi anak dan istrinya. Bejo telah menjadi penjual mi ayam selama lebih dari 10 tahun.

"Kalau merdeka itu enggak kayak gini, dikit-dikit diangkut (Satpol PP). Padahal cuma mau cari makan," ujar Bejo saat ditemui di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2016).

Selain Bejo, makna kemerdekaan juga diartikan berbeda dengan Dewi, pengurus makam salah satu pahlawan nasional di TPU Karet Bivak ini memaknai kemerdekaan sebagai wujud pemberian tuhan kepada bangsa Indonesia. Menurutnya, ketika tuhan telah memberikan berkah kepada Indonesia, selayaknya pemerintah harus memelihara warganya dengan baik.

Dewi berharap agar pemerintah semakin baik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang pendidikan. Dewi memiliki tiga orang anak yang saat ini masih duduk di bangku sekolah.

"Kalau saya berharapnya pendidikan tetap gratis, anak saya juga tiga, sekolah semua. Kan sudah merdeka, pemerintah juga harus memerdekakan warganya," ujar Dewi.

Penjual keliling kerupuk khas Palembang, Dwi yang ditemui di ruas jalan Jakarta Pusat menginginkan agar pemerintah memberikan lapangan pekerjaan bagi orang-orang seperti Dwi yang hanya berijazah SMP.

Dwi menilai, saat ini sangat sulit mendapatkan pekerjaan dengan hanya lulus dari SMP. Menurutnya, dengan semakin banyak lapangan pekerjaan, akan semakin banyak pula anak-anak di jalanan yang bisa menghidupi keluarganya.

"Semakin banyak pekerjaan semakin bagus bang. Harapan saya cuma itu," ujar Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com