Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Sebut Ada 32 Organisasi yang Mendorongnya Ikut Pilkada

Kompas.com - 17/08/2016, 16:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, mengatakan bahwa hingga saat ini ada 32 organisasi yang mendorongnya menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI 2017. Organisasi tersebut terdiri dari beberapa elemen masyarakat.

"Sudah ada sekitar lebih dari 32 organisasi masyarakat, pemuda, mahasiswa, buruh, nelayan, kalangan pergerakan yang mendorong kami, membujuk kami supaya mau maju di (Pilkada) DKI," ujar Rizal di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2016).

(Baca juga: Rizal Ramli Akan Pelajari Usulan Kampung Susun dari Warga Bukit Duri)

Meski begitu, Rizal mengaku masih memikirkan kemungkinan ia mengikuti pertarungan menuju kursi DKI 1 itu. Ia mengaku akan mendengarkan aspirasi warga DKI terlebih dahulu.

"Masih mikir-mikir. Saya masih ingin dengarkan dulu hatinya rakyat di Jakarta seperti apa," kata dia.

Menurut Rizal, ia perlu mendengarkan aspirasi warga karena Pilkada DKI bukan hanya soal pergantian kepemimpinan.

"Kami ingin ada people movement, salah kalau bilang people power. People movement, gerakan rakyat untuk hidup lebih makmur, hidup lebih sejahtera, lebih damai, dan lebih manusiawi. Kalau masyarakat Jakarta ingin itu, maka gubernur nanti harus mendengarkan aspirasi ini," papar Rizal.

Oleh karena itu, Rizal menyatakan bahwa ia sedang mendengarkan aspirasi masyarakat. Rizal diketahui telah mengunjungi warga korban penggusuran di Kampung Akuarium.

Hari ini, ia juga menghadiri upacara peringatan HUT ke-71 RI yang diselenggarakan warga Bukit Duri, kawasan yang rencananya akan digusur Pemprov DKI.

"Jadi, ini waktunya kami mendengarkan hati rakyat bagaimana, pikiran rakyat bagaimana. Semangat rakyat untuk perubahan cukup kuat atau enggak," tutur dia.

(Baca juga: Rizal Ramli: Apakah Penggusuran Sesuai dengan Pancasila?)

Saat ditanya apakah sudah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol, Rizal enggan menjawabnya.

Ia hanya menjelaskan bahwa setiap parpol memiliki mekanisme masing-masing.

"Saya kira parpol tentu punya sistem monitoring sendiri. Mereka tentu ingin mengikuti suara rakyat kalau ingin menang. Kalau ingin kalah, ya enggak usah ikuti suara rakyat," ucap Rizal.

Kompas TV Ahok Buka Peluang Berduet Dengan PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com