Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudutkan Sekda, Ahok Dianggap Sedang Panik oleh Politikus Gerindra

Kompas.com - 19/08/2016, 16:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta, Syarif, menilai Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sedang dilanda kepanikan sehingga kemudian  melontarkan pernyataan yang dinilai telah menyudutkan Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah.

Menurut Syarif, kepanikan Ahok terkait dengan sikap Saefullah yang sempat menyatakan siap dimajukan sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur pada 2017.

"Ini hanya kepanikan Ahok karena ada pesaing terberat yang tahu seluk beluk birokrasi," kata  Syarif di Gedung DPRD DKI, Jumat (19/8/2016).

Syarif yakin, pernyataan Ahok yang menyudutkan Saefullah berlatar belakang politis. Menurut Syarif, Ahok pernah beberapa kali memuji Saefullah, terutama saat penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015.

"Kan Si Saefullah pernah bilang 'Saya pasang badan buat Ahok', setelah itu dipuji sama Ahok. Sekarang gara-gara urusan politik pilkada, menurunkan citra Sekda. Apa manfaat yang mau diambil Ahok?" kata Syarif.

Ahok kemarin memeberkan tindakan Saefullah yang dianggapnya sebagai bentuk perlawanan terhadapnya. Salah satunya adalah dengan mengangkat sejumlah pejabat tanpa sepengetahuannya.

Ahok menduga, tindakan itu dilakukan Saefullah dalam upaya mempersiapkan diri untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok mencontohkan ada sejumlah lurah dan camat yang tiba-tiba hadir dalam acara pelantikan pejabat eselon III dan IV di Balai Kota beberapa bulan silam.

Ahok menuding, kehadiran lurah dan camat, yang sempat membuatnyanya marah, itu karena  perintah Saefullah.

Namun, Saefullah membantah. Ia menyatakan seorang Sekda memang berwenangn mengangkat pejabat eselon III dan IV.

Kompas TV Sandiaga Sebut Ahok Lihai dalam Berpolitik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com