Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Perbedaan Pendapat di PDI-P soal Ahok Hanya "Nyinyir" Politik Saja

Kompas.com - 22/08/2016, 06:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga merupakan politisi PDI-P berkomentar mengenai kondisi politik menjelang Pilkada DKI 2017. Khususnya terkait perbedaan pendapat di DPD PDI-P DKI Jakarta atas dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pasalnya, kader PDI-P di tingkat DPD DKI Jakarta tegas menolak untuk mengusung Basuki atau Ahok. Sementara, belum ada keputusan resmi dari DPP PDI-P.

"Pengalaman kami memang selalu ada yang beda, tapi begitu sudah diputus akan menyemut jadi satu. Tapi kami tidak pungkiri kalau ada satu dua yang kecewa. Zaman saya dulu juga begitu. Ganjar ki sopo, ya itu sebenarnya nyinyir-nyinyir politik saja," ujar Ganjar di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Minggu (21/8/2016) malam.

Ganjar pernah mengalami penolakan dari kader PDI-P sebelum dicalonkan menjadi gubernur. Namun, kata dia, setelah dia ditetapkan menjadi calon gubernur, semua yang menolaknya berbalik mendukung. Ganjar mengatakan itu merupakan kebiasaan di PDI-P. Selama belum ada keputusan resmi dari DPP, maka semua kader boleh berbicara.

"Tapi pengalaman kami, begitu sudah diputuskan, besoknya nyatu lagi. Kami tinggal tunggu saja keputusannya besok siapa," ujar Ganjar.

Beberapa kader PDI-P tingkat DPD DKI Jakarta menyatakan tidak mendukung Ahok untuk diusung pada Pilkada DKI 2017. Hal itu pernah disampaikan pelaksana tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH beberapa waktu lalu.

Bambang menyampaikan itu mengacu kepada hasil reses anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta yang menyerap aspirasi warga. Hasilnya, kata Bambang, mayoritas warga miskin tidak lagi menghendaki Ahok menjadi Gubernur.

Selain itu, penolakan juga terlihat dari video berdurasi 32 detik yang memperlihatkan sejumlah kader PDI-P menyanyikan yel-yel penolakan terhadap Ahok. Dalam video yang beredar di media sosial itu nampak di antaranya Bambang DH, anggota DPRD DKI Jakarta Merry Hotma, Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dari PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono.

Yel-yel tersebut dinyanyikan dua kali. Terdengar liriknya menginginkan Ahok kalah dalam pilkada. (Baca: "Ada yang 'Ngebet' Didukung PDI-P, tetapi Tak Hargai Mekanisme Partai")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com