Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Partai Gerindra soal Ancaman PKB Cabut Dukungan untuk Sandiaga

Kompas.com - 09/09/2016, 20:37 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, mengatakan, ancaman partai dari "Koalisi Kekeluargaan" bahwa PKB mencabut dukungannya terhadap Sandiaga Uno bukanlah sebuah bentuk ketakutan bagi Gerindra bahwa mereka akan ditinggal.

PKB mengancam akan mencabut dukungan terhadap Sandiaga pada Pilkada DKI 2017 jika Sandiaga memilih tawaran PKS untuk menggandeng Mardani Ali Sera sebagai bakal calon wakil gubernur.

Taufik menilai, pernyataan PKB itu wajar saja karena sebelumnya PKB menawarkan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, sebagai pendamping Sandiaga.

"Enggak (bukan ketakutan), saya kira sudah didiskusikan. Kan yang melakukan fit and proper mereka (PKB) juga, PKB, Demokrat, Gerindra, kemarin kan begitu," ujar Taufik saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/9/2016).

Selain mengancam akan menarik dukungan, PKB juga mengancam akan mengalihkan dukungannya ke bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra. Terkait hal itu, Taufik mengatakan kalau saat pertemuan dengan PKB, PKB tak pernah mengeluarkan pernyataan apa pun.

Taufik merasa hubungan antara Gerindra dan PKB masih dalam keadaan baik.

"Enggak ada ah enggak ada itu (mengalihkan dukungan ke Yusril) ke saya, aman. Kan melakukan fit and proper mereka, kan ikut mereka, orang nyalonin (menawarkan) boleh dong, masa enggak boleh," ujar Taufik.

Taufik menjelaskan, merupakan hak PKS untuk menawarkan calon pendamping untuk Sandiaga tanpa harus meminta izin ke partai yang berkoalisi. Namun, kelayakan semua calon akan diuji tanpa terkecuali. (Baca: PKB Ancam Cabut Dukungannya jika Sandiaga Pilih Wakil dari PKS)

Meski PKB mencabut dukungannya, syarat kursi untuk mengusung Sandiaga tetap akan terpenuhi. Gerindra yang saat ini memiliki 15 kursi di DPRD mengklaim telah mendapatkan surat rekomendasi dari PKS yang memiliki 11 kursi. Artinya, 26 kursi yang dimiliki Sandiaga lebih dari cukup untuk mengantarkannya menjadi calon gubernur DKI.

Kompas TV Strategi Khusus Sandiaga Hadapi Banjir Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com