Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Tahu Berkaporit Digerebek

Kompas.com - 16/09/2016, 18:00 WIB

TANGERANG, KOMPAS — Aparat Kepolisian Daerah Banten menggerebek pabrik tahu SR di Desa Karangharja, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (14/9/2016) malam. Pabrik yang memproduksi rata-rata 1,5 ton tahu per hari itu diduga menggunakan bahan tambahan yang dilarang, yakni kaporit.

Kepala Subdirektorat I Perindustrian dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Banten Ajun Komisaris Besar Dani Arianto memimpin penggeledahan bersama tujuh anak buahnya dan dua petugas Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Serang, sekitar pukul 19.30.

"Pemilik pabrik, yakni E (34), telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara delapan karyawan masih diperiksa sebagai saksi," ujar Dani, Kamis (15/9). Ia menambahkan, barang bukti yang disita, berupa 2.500 potong tahu, segera dimusnahkan.

Menurut Direktur Reskrimsus Polda Banten Komisaris Besar Nurullah, tahu berkaporit dari pabrik yang digerebek tersebut dipasarkan di Kabupaten Tangerang, yakni di Kecamatan Balaraja, Cisoka, dan Curug. Kaporit digunakan sebagai bahan pemutih tahu.

Tahu dijual Rp 2.500 per potong. Hasil penjualan tahu itu sekitar Rp 20 juta per hari. Diduga terjadi pelanggaran Pasal 136 juncto Pasal 75 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. "Ancaman hukuman yang bisa dikenakan kepada pelaku paling lama lima tahun (penjara) atau denda paling besar Rp 10 miliar," kata Nurullah.

Atas temuan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang Jarnaji mengemukakan, pihaknya akan memberikan pembinaan dan pelatihan tentang pembuatan tahu yang sehat dan tanpa bahan pembersih dan pengawet kepada pelaku usaha kecil dan menengah yang memproduksi tahu.

"Setiap enam bulan sekali, kami akan melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke rumah-rumah produksi tahu," kata Jarnaji.

Menurut dia, di Kabupaten Tangerang terdapat sekitar 1.000 pelaku usaha produksi tahu dan tempe.

(BAY/PIN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 September 2016, di halaman 26 dengan judul "Pabrik Tahu Berkaporit Digerebek".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com