Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Buat Apa Gaji Rp 5 Juta tetapi Biaya Hidup Mahal?

Kompas.com - 30/09/2016, 19:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar tentang julukan "gubernur upah murah" yang diberikan para buruh kepadanya.

Dia mengatakan, upah di Jakarta yang lebih rendah dari Bekasi bukan berarti kesejahteraan warga Bekasi lebih tinggi dari Jakarta. 

"Sekarang saya tanya, UMP kami lebih murah dibandingkan sama Bekasi, kehidupan orang Bekasi sama kami lebih baik mana?" ujar pria yang dikenal dengan nama Ahok ini di Ciputra, Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2016).

(Baca juga: Pramono Anung: UU Amnesti Pajak Tak Ada Kaitannya dengan Upah Buruh)

Ahok menambahkan, Pemprov DKI Jakarta justru menolong warga Bekasi dengan subsidi bus murah.

"Kalau kita mau jujur nih, malah kami menolong Bekasi dengan subsidi bus murah Rp 3.500," ujar dia.

Namun, Ahok tidak menjelaskan subsidi bus murah yang dimaksudnya itu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang memiliki bus transjakarta yang beroperasi hingga Kota Bekasi.

Bus itu diperuntukan bagi warga Bekasi yang bekerka di kawasan Jakarta. Menurut Ahok, hal yang terpenting bukan seberapa besar gaji yang diterima buruh.

(Baca juga: Buruh Juluki Ahok Bapak Upah Murah karena Jakarta Kalah dari Bekasi dan Karawang)

Ia mengatakan, gaji besar akan percuma apabila biaya hidup buruh mahal.

Oleh karena itu, kata Ahok, Pemprov DKI lebih suka menekan biaya hidup warga Jakarta, baik dalam hal transportasi, pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

"Jadi buat apa gaji Rp 5 juta tetapi biaya hidupnya mahal? Lebih baik gaji Rp 3,5 juta tetapi biaya hidupnya cuma Rp 2,5 juta," ujar Ahok.

Kompas TV Ribuan Buruh Tuntut Penghapusan UU "Tax Amnesty"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com