Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga KK di Petogogan Belum Masuk Rusun Marunda

Kompas.com - 12/10/2016, 14:21 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan membongkar empat rumah gubuk di Petogogan yang berdiri di bantaran Kali Krukut pada Rabu (12/10/2016) pagi. Keempatnya direlokasi ke Rusun Marunda, Jakarta Utara, namun belum pindah ke sana.

Supriyatin (44), salah satu pemilik rumah mengatakan, pihaknya belum menerima kunci. Penyerahan kunci dilakukan pada Selasa (11/10/2016) kemarin, namun hanya secara simbolis ke satu orang saja. Supriyatin mengatakan unit yang akan ditempatinya sedang direnovasi.

"Baru ditengokin, kemarin. Januari baru masuk," katanya ditemui di Petogogan.

Supriyatin mengaku terpaksa mengontrak rumah di dekat Petogogan karena dekat dengan sekolah anaknya. Ketika masuk Januari nanti, ia akan dibebaskan dari sewa selama tiga bulan, kemudian membayar Rp 136.000 di luar air dan listrik.

"Saya sih mau diganti bangunan. Biar bisa ngontrak. Tapi dari pemerintah enggak bisa karena alasannya kami enggak ada sertifikat," katanya.

Supriyatin mengaku sudah puluhan tahun tinggal di bantaran Krukut, di rumah semi-permanen yang didapatkannya dari orangtuanya.

Rumah yang terletak di samping pompa milik Dinas Tata Air itu memang sering banjir ketika Krukut meluap. Banjir di dalam rumahnya biasa melebihi satu meter.

"Kami enggak nolak dan enggak ada perlawanan. Kami ikhlas aja. Kan dikit cuma 4 KK doang," ujar Supriyatin.

Kepala Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Selatan, Yaya Mulyarso, mengatakan memang sedang ada perbaikan di tiga unit yang akan ditempati tiga keluarga itu. Namun, ia mempersilakan mereka menghuni lebih awal jika mau.

"Emang lagi ada perbaikan kamar mandi. Tapi kata Kepala Unit Pengelola Rusun, kapan aja bisa masuk. Karena disediakan kamar mandi darurat di bawah," ujarnya saat dihubungi.

Kompas TV Banjir di Kemang Akibat Luapan Kali Krukut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com