Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Sapu-sapu Akankah Berlalu di Jakarta

Kompas.com - 04/11/2016, 17:15 WIB

Oleh: Harry Susilo/Wisnu Aji Dewabrata/Madina Nusrat

Rudi (35) dan Aminurah (42) duduk di kolong jembatan Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, pada siang hari di akhir Agustus. Mereka sedang menyiangi ikan sapu-sapu hasil tangkapan di Kali Ciliwung hari itu. Di samping mereka, ada tumpukan ikan sapu-sapu segar yang belum disiangi.

Ikan sapu-sapu memang merajalela di Kali Ciliwung. Ikan yang kepalanya mirip lele tetapi bersisik hitam dan tajam itu kerap berenang di permukaan air. Keberadaan ikan ini bisa ditandai dengan munculnya gelembung udara di tengah sungai. Air Kali Ciliwung yang kehitaman dan dipenuhi sampah justru menjadi tempat menyenangkan bagi ikan sapu-sapu.

Hanya butuh beberapa detik bagi Rudi dan Aminurah untuk menyiangi seekor ikan sapu-sapu. Kemampuan mereka tidak kalah dengan koki restoran Jepang yang memotong-motong ikan menjadi lembaran tipis atau sashimi.

Ikan yang memiliki kulit dan struktur tulang yang keras itu disayat di bagian punggung hingga bagian belakang kepala. Daging yang ada di balik kulit ikan itu kemudian dikerok dengan sendok kecil. Setelah selesai, bangkai ikan sapu-sapu yang tinggal kepala dan ekornya itu kembali dilempar ke Kali Ciliwung. "Blung! Blung!"

Daging ikan sapu-sapu berwarna kemerahan yang telah dikerok dikumpulkan. Bau amis pun tercium di sekeliling lokasi.

Daging itu selanjutnya dikirim ke pengepul tanpa perlu diawetkan dengan es batu. Daging ikan sapu-sapu tidak cepat rusak asal disiangi di tempat yang teduh.

Aminurah setiap hari berangkat dari Cikarang, Jawa Barat, ke Jakarta untuk menjaring ikan sapu-sapu. Selama musim hujan yang belum terlampau deras ini, ia memilih menjaring ikan di sepanjang aliran Kali Ciliwung dari ruas Kalibata hingga Cawang.

"Ikannya lumayan banyak," katanya.

Hujan yang tak terlampau deras, menurut Aminurah, cukup menguntungkan karena banyak ikan sapu-sapu muncul ke permukaan. Di musim seperti itu, ia bisa memperoleh 20 kilogram daging ikan sapu-sapu dari lebih dari 100 ekor ikan. Setiap kilogram ikan itu laku dijual hingga Rp 14.000.

"Kalau musimnya seperti ini, lumayan bisa dapat Rp 280.000," katanya.

Menurut Aminurah, daging ikan sapu-sapu diminati industri kecil makanan olahan. "Kadang (ikan sapu-sapu) saya konsumsi sendiri untuk dibuat sate ikan. Enak kok," ujar Aminurah.

Di musim kemarau, Aminurah harus pergi lebih jauh lagi ke arah Jakarta Barat atau Jakarta Utara untuk memperoleh ikan sapu-sapu.

"Biasanya, saya ke daerah Kebon Jeruk. Di sana ada kali-kali yang banyak ikan sapu-sapunya," ucapnya.

Setiap hari, para pencari ikan sapu-sapu itu bekerja sejak pukul 07.00 hingga pukul 17.00. Mereka menaiki rakit yang terbuat dari ban dalam truk atau beberapa batang pisang yang diikat jadi satu, lalu menebar jala di tengah sungai.

Digelontor banjir

Menurut Rudi yang sejak 2004 menjadi pencari ikan sapu-sapu ini, biasanya ikan bersisik hitam itu muncul saat air Kali Ciliwung dipenuhi limbah. Namun, ikan itu kabur begitu Ciliwung digelontor banjir kiriman dari hulu.

Ikan sapu-sapu, menurut Rudi, memakan limbah rumah tangga dan paling gemar menyantap limbah dari pabrik tahu yang banyak berada di pinggir Kali Ciliwung.

"Saya sudah bosan makan ikan sapu-sapu, tetapi ikan ini banyak khasiatnya, antara lain meningkatkan kesuburan pria. Dagingnya untuk pakan bebek juga bagus, bikin kualitas telur bebek lebih bagus," ucap Rudi berpromosi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com