Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Jakbar Akan Panggil Djarot Terkait Kampanye Melibatkan Anak

Kompas.com - 07/12/2016, 09:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat akan memanggil calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan dua terkait kampanye melibatkan anak yang terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Puadi, mengatakan, Djarot akan dipanggil Panwaslu Jakarta Barat, pada Kamis (8/12/2016) besok.

"Surat sudah dilayangkan ke Pak Djarot. Dipanggil untuk besok jam 15.30. Pemanggilan ini terkait pelibatan anak dalam kampanye," kata Puadi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu pagi.

Dia menyatakan, pemanggilan untuk mengkroscek soal kampanye melibatkan anak yang dilakukan oleh tim sukses pasangan nomor urut dua itu. Sebab, Panwaslu Jakarta Barat sudah melihat video seseorang mengajak anak-anak untuk berkampanye.

"Kan ada videonya, makanya kita kroscek," ujar Puadi.

Kampanye melibatkan anak, lanjut Puadi, tidak sesuai dengan Pasal 15 dan Pasal 87 Undang-Undang Pemilu Nomor 23 Tahun 2002.

"Bahwa anak-anak itu tidak boleh dilibatkan dalam kampanye," ujarnya.

Saksi kasus tersebut, baik panitia pengawas lapangan, panitia pengawas kecamatan, sudah dipanggil. Namun, Panwaslu Jakarta Barat masih kesulitan memanggil tim sukses Ahok-Djarot.

"Saya manggil tim suksesnya susah. Tim suksesnya ini yang mengarahkan dan menggiring anak-anak untuk menyebutkan nama Pak Djarot dan membuat tangan nomor dua itu (di video)," ujar Puadi.

Soal sanksi, Puadi menyatakan belum mau membicarakan ke arah tersebut. Pihaknya fokus meminta klarifikasi dari Djarot.

"Nanti masuknya di Undang-undang pemilu atau perlindungan anak, baru nanti kita putuskan ketahuan ada sanksi atau tidaknya. Jadi setelah panggil Pak Djarot, kita panggil Komisi Perlindungan Anak untuk minta masukan," ujar Puadi.

Kasus kampanye melibatkan anak sebelumnya dialami pasangan calon nomor pemilihan dua, yakni pada kampanye Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat. Pasangan calon itu terancam sanksi, akibat melibatkan anak-anak dalam kampanyenya.

Itu terjadi saat Djarot hendak kampanye di Kecamatan Cengkareng dan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (30/11/2016).

Panwaslu Jakarta Barat sudah melayangkan surat panggilan terhadap Djarot dan tim suksesnya. Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi mengatakan, Djarot dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Kamis (8/12/2016).

Kompas TV Djarot Soroti Fasilitas Warga Rusun Cilincing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com