Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus yang Naik dan Turunkan Penumpang di Terminal Bayangan Terancam Dicabut Izinnya

Kompas.com - 23/12/2016, 13:30 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga melarang bus-bus di Jabodetabek untuk menaik-turunkan penumpang di terminal bayangan.

Elly menyebut izin trayek bus tersebut akan dicabut jika terbukti beroperasi di terminal bayangan.

"Jadi penindakan terminal bayangan ini salah satunya dari Kementerian Perhubungan kita akan membekukan izin. Izin trayek kita bekukan," ujar Elly di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (23/12/2016).

(Baca juga: Ada 150 Terminal Bayangan di Jakarta)

Menurut Elly, Kementerian Perhubungan sudah membekukan beberapa izin trayek bus karena beroperasi di terminal bayangan.

Kementerian Perhubungan akan menindak tegas perusahaan otobus (PO) yang melanggar aturan itu.

"Jadi betul-betul terminal bayangan ini kita akan serius. Jadi semua kendaraan ini enggak boleh dari terminal bayangan," kata dia.

Elly mengimbau para PO dan pengemudi bisa menjalankan kendarannya sesuai aturan. Jika tidak, bukan hanya PO yang bersangkutan yang rugi, tetapi masyarakat juga dirugikan sebagai penumpang.

Selain itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak naik bus dari terminal bayangan.

"Kami ingatkan untuk tidak naik di terminal bayangan karena di terminal bayangan ini tidak ada kontrol. Namanya terminal bayangan itu enggak ada izin. Jadi, naik di terminal yang memang ditetapkan pemerintah," ucap Elly.

Kementerian Perhubungan, lanjut Elly, tidak bisa mengontrol tarif bus-bus di terminal bayangan.

Selain itu, kelaikan jalan kendaraan yang beroperasi di sana juga tidak bisa dicek.

"Kelaikan kendaraan juga di sana belum bisa kita cek kelaikannya. Kalau di terminal (yang resmi) ini kita bisa cek semuanya," ujar Elly.

(Baca juga: Bus AKAP yang Layak Jalan di Jabodetabek Hanya 53 Persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com