JAKARTA, KOMPAS.com- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan niatnya untuk memperkuat kebudayaan Betawi di Jakarta. Menurut dia, kebudayaan asli Jakarta ini tak lagi menampakkan jati dirinya di tempat asalnya sendiri.
Guna mewujudkan niatnya itu, Sumarsono membuat Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 229 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelestarian Kebudayaan Betawi. Pergub ini merupakan turunan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
Sumarsono juga sedang memproses penerbitan Surat Keputusan Gubernur terkait penggunaan ornamen Betawi. SK Gubernur diterbitkan agar seluruh ornamen bangunan atau souvenir di Jakarta berbentuk atau mencantumkan ikon Betawi.
Sumarsono ingin mewajibkan seluruh bangunan seperti kantor pemerintahan, perusahaan swasta, dan hotel di Jakarta menggunakan ornamen Betawi seperti ondel-ondel atau manggar.
Selain melalui aturan, Sumarsono juga kembali memberikan dana hibah sebesar Rp 2,5 miliar melalui APBD Perubahan 2016 kepada Badan Musyawarah Betawi. Padahal sebelumnya Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mendisposisi untuk tidak mencairkan dana hibah Bamus Betawi pada APBD 2016 karena dinilai bernuansa politis.
Sumarsono beralasan pemberian hibah kepada Bamus Betawi agar Bamus bisa tetap melestarikan budaya Betawi. Namun, sebelum mencairkan hibah itu, Sumarsono meminta anggota Bamus Betawi tidak berpolitik.
"Bicara Betawi jangan bicara politik, secara individu bebas pilihan, tapi perlu netral (jika mengatasnamakan Bamus). Bamus Betawi setuju maka ada hibah Rp 2,5 miliar," ujar Soni di Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
(Baca: Sumarsono Beri Hibah ke Bamus Betawi karena Dijanjikan Tidak Berpolitik)
Untuk menyosialisasikan budaya Betawi, Sumarsono juga sempat menjadi pembicara di Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur. Di sana , Sumarsono menyampaikan alasan betapa pentingnya kebudayaan Betawi harus dilestarikan.
Sumarsono juga menyampaikan keinginannya mengadakan festival budaya Betawi yang rutin di Jakarta. Dia memiliki konsep acara jajanan kuliner khas Betawi hingga ratusan ondel-ondel yang mondar-mandir di jalanan saat perayaan tersebut.
"Itu mimpi saya. Saya berharap mimpi dibaca Bamus Betawi dan pecinta Betawi agar budaya Betawi bisa menemukan jati dirinya," ujar Sumarsono.