JAKARTA, KOMPAS.com - Saat blusukan ke RT 004/09 kawasan Marunda Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017), calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mendatangi keluarga yang tinggal di sebuah rumah petak. Rumah berukur 4x7,5 meter persegi itu hanya berdinding papan dan tripleks.
Saat di rumah itu, Ahok berbincang dengan penghuninya. Ahok menanyakan pekerjaan, Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga soal vaksin untuk bayi.
"Kami tinggal di sini karena direlokasi Pemprov DKI dulu, tahun 2000 zaman Bang Yos (mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso). Kami digusur dari Ancol ke Marunda pada 1 Januari 2000," kata Yonggeng (66), sang kepala keluarga.
Saat bertemu Ahok, Yonggeng meminta agar rumahnya dapat diperbaiki oleh Pemprov DKI Jakarta. Sejak tahun 2000, rumahnya tak pernah direnovasi. Rumahnya itu juga terendam banjir jika terjadi hujan dan air laut pasang.
"Kami ada akta jual beli saja. Suami (dari) anak saya alhamdulillah jadi PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) di Marunda. Sejak dia jadi PPSU jadi bisa memenuhi kebutuhan," kata Yonggeng.
Ahok kemudian menjelaskan bahwa rencana perbaikan rumah warga dapat dilakukan dengan pembiayaan dari APBD atau dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta. Namun hal itu baru dapat dilakukan setelah dia kembaki aktif menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Kalau enggak bisa, ya pakai uang operasional saya saja, yang penting cepat. Kami lihat saja kalau memang keluarga susah sudah bekerja keras, harus kami bantu," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.