Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurani Pernah Menolak Ketika Diajak Suaminya ke Suriah

Kompas.com - 22/02/2017, 15:27 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nurani Wulandari (36), ibu rumah tangga asal Bekasi, Jawa Barat, yang ditangkap di Turki bersama empat anaknya, sempat menolak saat suaminya mengajaknya ke Suriah dua tahun lalu. Hal ini disampaikannya kepada polisi setelah ia diperiksa dan dibawa pulang kembali ke Indonesia.

"Suaminya kemudian mengajak pelaku untuk pergi ke Suriah. Namun, Nurani tidak mau, bahkan selalu mengingatkan suaminya, tetapi tidak pernah didengarkan. Suami Nurani berangkat ke Suriah sendirian pada bulan Agustus tahun 2015 dan tanpa sepengetahuan Nurani," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing, Rabu (22/2/2017).

Keluarga Nurani dan keluarga suaminya sempat marah karena tega meninggalkan Nurani dengan empat orang anaknya, dua di antaranya masih anak balita. Nurani bercerita, ia tak menyangka suaminya setega itu karena di awal pernikahan mereka, sang suami tidak menunjukkan kejanggalan.

Fanatisme terhadap ISIS baru muncul dua tahun terakhir.

"Nurani tidak bisa berbuat banyak, hanya bersedih, dan mengurus keempat anaknya sendirian. Pada bulan April tahun 2016, Nurani bersama keempat anaknya berangkat menuju Suriah tanpa sepengetahuan orangtuanya," ujar Erna.

Berbekal Rp 50 juta dari tabungan dan penjualan perhiasan, Nurani sampai ke Turki bersama empat anaknya. Setibanya di sana, Nurani memberi kabar ke suaminya dan mereka hanya berbincang-bincang lewat telepon.

Sambil menunggu arahan dari suaminya untuk menyeberang ke Suriah, Nurani menyewa sebuah apartemen dengan biaya 500 hingga 800 lira.

"Setelah beberapa bulan berada di Turki, belum ada kabar juga dari suaminya untuk segera ke Suriah. Pada Januari 2017 Nurani digerebek oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi Turki untuk dikembalikan ke Indonesia," kata Erna.

Nurani saat ini telah dipulangkan ke rumah orangtuanya di Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com