Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pengungsi kepada Menteri Khofifah

Kompas.com - 23/02/2017, 15:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengunjungi warga Cipinang Melayu korban banjir di pengungsian di Masjid Universitas Borobudur, Makasar, Jakarta Timur.

Pantauan Kompas.com, Kamis (23/2/2017), Khofifah tiba di lokasi sekitar pukul 13.50. Turun dari mobil, Khofifah langsung menuju masjid untuk menemui para korban banjir.

Dia menyapa ibu-ibu di pengungsian tersebut. Khofifah terlihat berbicara menanyakan kondisi rumah para korban, tinggi banjir, dan mengenai masalah makanan di pengungsian.

"Rumahnya masih banjir, Bu?" tanya Khofifah.

Warga yang ditanya mengatakan bahwa banjir di rumahnya sudah surut. Namun, perabotan rumah termasuk alat masak terendam banjir. Warga masih perlu untuk membersihkan rumahnya.

"Perabotan berserakan, kompor enggak bisa dipakai. Kemarin malam banjir naik cepat," kata pengungsi banjir dari RT 07 RW 04 bernama Mariama (62).

Khofifah terlihat berjalan berkeliling menyalami dan menanyakan keadaan sejumlah pengungsi di masjid itu.

Menurut dia, kondisi masjid tempat mengungsi sangat layak karena dilengkapi ventilasi yang baik. Bantuan makanan untuk pengungsi di sini juga mencukupi.

"Yang selalu saya tanya di pengungsian soal makanan cukup tidak, cocok tidak. Kalau di sini makanan tercukupi," ujar Khofifah.

Dia sempat berkeliling termasuk menggendong seorang bayi anak seorang warga korban banjir. Ia juga sempat bertemu ibu bernama Tujuh Lasmini, warga RT 02 RW 04 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramatjati, yang diundang ke masjid itu.

Putra bungsu Lasmini, Muhamad Gilang Satria (10), meninggal dunia saat sedang bermain banjir bersama tiga temannya pada hari Minggu (19/2/2017). Gilang diduga tewas akibat tersengat listrik saat bermain di dekat tiang listrik. Tiga temannya selamat. Khofifah kemudian menyerahkan bantuan santunan uang kematian untuk korban.

"Di Jakarta dan Bekasi ada saudara kita yang meninggal. Kita menyampaikan bantuan kematian kepada ahli waris," ujar Khofifah.

Kompas TV Sebagian besar warga Kelurahan Cipinang Melayu, masih bertahan di posko pengungsian. Mereka beralasan kebutuhan seperti makanan dan air bersih didapat dengan mudah di posko ketimbang dirumah. Sebanyak 305 KK saat ini masih bertahan di Masjid Raya Universitas Borobudur pasca banjir minggu malam. Bantuan seperti makanan, air bersih hingga mesin cuci memudahkan pengungsi mengurus kebutuhan sehari-hari mereka, meski air sudah surut. Tak hanya bantuan pangan di posko ini juga rutin dilakukan trauma healing bagi anak-anak. Kegiatan ini adalah membuat kue donat yang dilakukan perkelompok dan bertujuan membantu psikologis anak di posko pengungsian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com