Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Dipeluk Pria Berbaju "Teman Ahok"

Kompas.com - 21/03/2017, 13:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria yang mengenakan baju "Teman Ahok" tiba-tiba memeluk calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2017).

Adapun Teman Ahok merupakan relawan calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Pada bagian depan baju pria tersebut tampak tulisan "Ahok Independen". Sementara itu, di bagian belakang baju tertulis "Teman Ahok".

(Baca juga: Sandiaga: Sopir Bajaj Bisa Digaji Sesuai UMP)

Mendapat pelukan dari pria tersebut, Sandiaga pun tersenyum. Saat mereka berpelukan, situasi tengah ramai dengan musik penyambutan sehingga tak terdengar ucapan dari Sandiaga atau dari pria berbaju Teman Ahok itu.

Usai peristiwa itu, pria berbaju Teman Ahok hilang dari kerumunan. Saat dikonfirmasi soal peristiwa pelukan itu, Sandiaga mengatakan bahwa pria berbaju Teman Ahok tersebut bernama Noah, mantan pemain sepak bola dari Pelita Jaya.

"(Noah) menyatakan sekarang bersimpati (kepada Anies-Sandi) karena kami tak pernah menyerang. Dia senang dengan pesan-pesan kami yang lembut sejuk dan kami terus difitnah dicoba dijegal," kata Sandiaga menirukan pesan Noah, Kramat, Jakarta Pusat.

Sandiaga mengatakan, saat itu Noah menganalogikan pilkada sebagai permainan sepak bola. Bila permainan masih fokus pada bola, maka masih adil.

"Kalau fokus ganjal kaki, itu berarti pihak yang coba gagalkan ini tidak cinta Jakarta," kata dia.

(Baca juga: Sandiaga Tak Merasa Dikriminalisasi)

Adapun yang dimaksud bola oleh Noah, menurut Sandiaga, adalah program yang ditawarkan.

Sementara itu, yang dimaksudnya dengan mengganjal kaki adalah menyerang pasangan calon atau kampanye hitam.

"Saya sangat teharu dan saya katakan ini aspirasi dari bawah tak terbendung. Beliau pakai baju Teman Ahok dan saya berterima kasih," kata dia.

Kompas TV Strategi Jitu Sandiaga Uno Jelang Pilgub Putaran 2 (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Megapolitan
Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Megapolitan
Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com