Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Duka "Pasukan Ungu" Tangani Gelandangan di Jakarta

Kompas.com - 05/04/2017, 16:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika ada laporan tentang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Kurniawan Muhammad harus bergegas menindaklanjuti laporan tersebut. Sebagai petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S), rutinitas sehari-hari Kurniawan adalah menangani PMKS.

P3S sendiri belum lama ini bergabung menjadi "pasukan ungu", satuan tugas baru yang dibentuk Pemprov DKI di bawah naungan Dinas Sosial DKI Jakarta. Kurniawan bekerja sebagai pasukan ungu untuk wilayah Jakarta Timur.

Ia sudah berpengalaman menangani PMKS sejak menjadi anggota P3S tahun 2011. Pria yang juga anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) P3S itu mengatakan selalu saja ada laporan masuk tentang kasus PMKS, misalnya menangani pengamen, pengemis, gelandangan, atau orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).

Kurniawan selalu berupaya menangani PMKS yang ada secara persuasif, khususnya bila berhadapan dengan PMKS lansia atau ODMK. Kesabaran, kasih sayang, dan jiwa sosial menurutnya harus tertanam pada diri seorang P3S.

Kurniawan pernah menangani seorang lansia yang kondisinya memperihatinkan. Ia menindaklanjuti laporan bahwa ada seorang PMKS berusia 60 tahunan yang menempati  sebuah rumah kosong. Kondisi orang itu memperihatinkan.

"Kondisinya sudah enggak bisa ngapa-ngapain, buang air (sembarangan) di situ. Enggak ada sanak saudara. Akhirnya kami bantu membersihkan," kata Kurniawan saat ditemui Kompas.com di Jakarta Timur, Rabu (5/4/2017).

Kurniawan mengatakan, PMKS perempuan itu kemudian dirujuk ke Panti Usaha Mulia (PUM) Cengkareng.

Beberapa bulan kemudian, kata Kurniawan, ia ke panti PUM dan sempat menengok kondisi ibu yang ia selamatkan dari rumah kosong itu. Keadaannya telah berubah.  "Kondisinya sudah berubah, penampilannya terawat dan bersih," kata Kurniawan. Ia pun merasa senang dan puas.

Menurut dia, cara menangani PMKS berbeda-beda. Namun pada intinya diperlukan kesabaran dan kasih sayang. 

Kurniawan paling banyak menemukan pengamen. Kelompok pengamen, kata dia, agak sulit ditangani. Mereka punya kebiasaan untuk mengulangi perbuatannya setelah terjaring operasi padahal biasanya di panti sudah menjalani proses pembinaan.

Petugas P3S juga tidak luput dari ancaman. Kurniawan mesti berhati-hati jika berhadapan dengan gerombolanan anak punk-jalanan.

"Yang kami takutkan bawa senjata tajam, jadi butuh ketelitian jangan sampai kami lalai," ujar Kurniawan.

Tahun 2013 ia pernah dikeroyok saat hendak menjaring seorang PMKS di Pasar Gembrong, Jatinegara. Saat itu warga yang terprovokasi memukili Kurniawan dan seorang temannya.

"Banyak yang senang dengan kerjaan kami tapi ada juga yang enggak suka," ujarnya.

Sunarti, petugas TRC P3S Sudin Sosial Jakarta Timur, juga punya kisah hampir sama. Sunarti, yang baru bergabung tahun 2016 di P3S, bekerja bersama rekan pria di pasukan ungu untuk menangani PMKS. Ia merasa pekerjaan itu merupakan "pekerjaan hebat".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com