Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupus Sudah Harapan Karwati Belikan Anaknya Perlengkapan Sekolah...

Kompas.com - 09/07/2017, 19:10 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tatapan wajah Karwati (37) terlihat kosong mengingat rumah kontrakannya yang habis terbakar pada Sabtu (8/7/2017) sore.

Rumah kontrakan yang ia tinggali di Pasar Gaplok, Senen, Jakarta Pusat itu terbakar bersama 40 rumah lainnya.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (9/7/2017), Karwati mengatakan, ketika kebakaran, tak banyak barang yang bisa dia selamatkan.

Hanya baju yang melekat di tubuh serta ketiga anaknya yang masih kecil. Sementara itu, harta benda yang ia kumpulkan bersama sang suami selama puluhan tahun terbakar jadi arang.

Menurut Karwati, kebakaran terjadi sekitar 16.30 WIB. Saat itu, ia sedang di rumah sambil menidurkan anaknya.

Tiba-tiba terdengar suara pentungan yang menandakan ada kebakaran di sekitar rumah. Karwati mencoba melihat keadaan sekitar rumah.

Tampak asap tebal mengepul dari salah satu rumah warga yang berjarak hanya dua rumah dari kontrakannya.

(Baca juga: Anak-anak Korban Kebakaran Pasar Gaplok Butuh Perlengkapan Sekolah)

Tanpa pikir panjang, Karwati berusaha membangunkan anaknya yang sedang tertidur di lantai dua kontrakan.

Sanking paniknya, Karwati terguling saat hendak menaiki tangga. Tubuhnya memar, tetapi ia masih bisa berjalan.

Ia kembali berusaha menaiki tangga sambil berteriak agar anak-anaknya bangun. Ia membuka pintu kamar sambil menggendong anaknya yang paling kecil, sedangkan dua anak lainnya disuruh lari ke luar rumah.

"Saya lihat asap tebal, saya panik. Saya naik tangga, tetapi terguling. Suami saya enggak ada di rumah. Saya cuma kepikiran anak saya yang sedang tidur. Bersyukur masih selamat," ujar Karwati.

Ia dan ketiga anaknya berhasil selamat. Namun, tidak untuk kontrakan mungilnya yang habis dilalap api.

(Baca juga: Kebakaran Melanda Permukiman di Jalan Teratai Kembangan )

Karwati mengatakan, selain rumah tinggal yang sudah jadi arang, kesedihannya bertambah karena uang yang hendak ia belanjakan untuk membeli perlengkapan sekolah anaknya juga hilang saat kebakaran.

Kini, Karwati hanya menunggu bantuan agar anak-anaknya bisa bersekolah lagi dengan seragam dan perlengkapan sekolah yang memadai.

"Saya yang penting anak-anak bisa sekolah. Tadi gurunya datang. Mereka bilang enggak apa-apa besok sekolah pakai baju biasa," ujar Karwati.

Warga korban kebakaran di Pasar Gaplok, Senen, Jakarta Pusat mengumpulkan sejumlah barang yang masih bisa dijual. Kebakaran yang menghanguskan 41 rumah itu terjadi pada Sabtu (8/7/2017)Kompas.com/David Oliver Purba Warga korban kebakaran di Pasar Gaplok, Senen, Jakarta Pusat mengumpulkan sejumlah barang yang masih bisa dijual. Kebakaran yang menghanguskan 41 rumah itu terjadi pada Sabtu (8/7/2017)
Warga korban kebakaran lainnya, Sinulingga (60), mengaku masih bisa mengumpulkan sertifikat dan surat-surat berharga sebelum api menghanguskan rumah mereka.

Sinulingga yang telah mendiami rumah tersebut sejak 1973 itu mengatakan, ia akan membangun lagi rumahnya.

Baginya, rumah tersebut memiliki sejarah yang panjang. "Saya ingin bangun lagi. Mudah-mudahan ada rezeki dikasih Tuhan," ujar Sinulingga.

Kebakaran yang terjadi pada Sabtu sore menghanguskan 41 rumah. Sebanyak 300 jiwa harus mengungsi di tenda darurat yang telah didirikan Dinas Sosial DKI serta lembaga kemanusiaan lainnya. Diduga, api berasal dari kosleting listrik di salah satu rumah warga.

Kompas TV Akibat Korsleting Listrik, Permukiman Warga Hangus Terbakar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com