Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Cerdas Ketika Ditinggal PRT

Kompas.com - 06/09/2008, 13:37 WIB

MAKIN dekat dengan lebaran, biasanya makin deg-degan pula para ibu rumahtangga di Jakarta atai kota besar lainnya. Betapa tidak, sang pramuwisma yang biasanya mengerjakan semua pekerjaan rumah, dari bersih-bersih rumah dan kebun, masak sampai menyiapkan makan, dan mengasuh anak-anak, kini harus dikerjakan sendiri. Bagaimana mengatasinya?

Kiat paling mudah tentu saja mencari PRT pengganti alias inval. Akan tetapi, biayanya biasanya mahal, dan mendapatkannya juga tak mudah karena terbatasnya pasokan pembantu pengganti ini. Belum lagi kalau bicara soal keamanan! Menginap di hotel? Ih.. ini mah untuk orang kaya, yang dutinya tak terbatas. Lalu apa bagaimana donk?

Apa yang dilakukan Ibu Yuniati (60(), warga Pasar Minggu ini mungkin bisa menjadi inspirasi. Ditemui di rumahnya, Jumat kemarin, ibu ini mengaku bahkan sudah ditinggal mudik pembantunya sejak awal puasa sampai seminggu setelah lebaran. "Dia memang selalu begitu. Selalu puasa sama keluarganya dikampungnya di Purwokerto. Yah saya nggak bisa ngelarang. Jadi dua hari sebelum puasa dia udah pulang. Nanti balik lagi satu minggu setelah lebaran," katanya.

 

Untuk mengatasi segala kerepotan, ibu Yuni harus berbagi tugas dengan anggota keluarga yang lain. "Dua anak saya ikut bantu-bantu. Yah bagi-bagi tugas lah, ada yang bersih-bersih rumah, nyuci, setrika. Kalau ngga begitu repot banget," ujarnya.

Cape memang, tetapi ia lebih memilih mengurus sendiri pekerjaan rumah dibanding menyewa pembantu pengganti (inval). Alasanya adalah harga yang dipatok penyalur cukup mahal, jauh diatas harga jasa pembantu biasa. "Saudara saya pernah pakai jasa inval, banyak maunya. Waktu mau pulang minta tambahan honor lagi. Mending uangnya buat keperluan lain," ujarnya.

 

Ibu Yuni memang beruntung. Anak dan anggiota keluarga yang lain mau diajak repot mengurus keperluan rumahtangga. Tapi kan tidak semua keluarga beruntung seperti Ibu Yuni. Banyak keluarga yang anaknya masih kecil, sementara si ibu harus bekerja.

Bagi keluarga seperti ini, mau tidak mau memang harus kompromi dengan si PRT agar ia mau pulang dekat-dekat lebaran, sehingga waktu cuti tidak terlalu lama. "Kalau perlu, ya Mbaknya dirayu-rayu dikit, diiming-iming dengan THR lebih gede," kata Ny Ita yang tinggal di Bekasi.

Jasa inval

Bagi yang memang tak bisa berkompromi dengan PRT-nya, sementara kesibukannya sebagai wanita karir juga tak bisa ditinggalkan, pilihannya memang tak banyak. Kecuali kalau ada keluarga yang bisa diminta tolong mengurus anak-anak selama si Mbak mudik, atau ada tempat penitipan anak.

Kalau tidak, alternatif lain memang menggunakan jasa pembantu pengganti alias inval, seperti yang ditempuh Ibu Silvi (40). Karyawan swasta ini sudah menetapkan akan menyewa jasa inval untuk menggantikan pembantunya yang akan mudik nanti. "Pembantu selalu mudik waktu lebaran. Jadi harus ada yang ganti. Repot kalau saya sendiri," ujarnya.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com