Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semar dan Prabu Siliwangi Diagungkan di Vihara Gayatri

Kompas.com - 09/02/2009, 17:59 WIB

VIHARA Gayatri punya keunikan dibandingkan vihara-vihara umumnya di Indonesia meski perayaan Cap Go Meh sudah lama tidak dilakukan di sini karena alasan dana dan ketersediaan tempat. Keunikan tersebut terutama tecermin dalam ruangan-ruangan yang dibangun di dalamnya.

Di dalam wihara terdapat beberapa ruangan untuk sembahyang. Ruangan-ruangan itu antara lain ruang Dewi Kwan Im (dewi kesejahteraan), Dewa Kwan Tong (dewa kebajikan), Dewa Cai Sen (dewa kekayaan), serta Dewa Poti Pakung (dewa dapur). Terdapat juga ruang meditasi atau ruang darmasala.

Para jemaat biasanya meletakkan sesembahan di ruangan-runagan tersebut. Tampak aneka jenis buah-buahan pemberian para jemaat diletakkan di depan taung dewa-dewi yang terdapat di masing-masing ruangan.

Khusus untuk Dewi Kwan Im, para jemaat memberikan sesembahan berupa bunga-bungaan, seperti bunga sedap malam atau mawar. "Mayoritas jemaat memberikan bunga mawar untuk Dewi Kwan Im. Kalau untuk ruang darmasala digunakan untuk meditasi mulai dari setengah jam," ujar Koko Darmawan, pengurus Vihara Gayatri.

Leluhur

Selain terdapat ruangan untuk menyembah para dewa-dewi, di sini juga terdapat ruangan khusus untuk menyembah para leluhur. "Satu ruangan untuk menyembah para embah. Yang disembah adalah Mbah Jetra, Mbah Semar, Raden Suryakencana, dan Prabu Siliwangi," jelas Koko.

Di dalam ruangan tersebut Prabu Siliwangi dilambangkan dengan dua buah patung macan. Mbah Jetra dan Raden Suryakencana dilambangkan dengan patung seorang pria, sedangkan Mbah Semar dengan Patung Semar dalam tokoh pewayangan.

Masing-masing ruangan memiliki luas 3 x 4 meter. Sementara ruang dewa dapur paling luas 10 x 5 meter.

Terletak di daerah Cilangkap, Cimanggis, Depok, wihara yang berdiri sejak tahun 1986 ini memiliki luas tanah dan bangunan sekitar 2.400 meter persegi. Para jemaat yang datang berasal dari sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Keadaan di sekeliling wihara tergolong tenang dan sejuk. Di sekelilingnya terdapat berbagai macam tanaman dan juga pepohonan. Di halaman depan terdapat beberapa pohon kelapa dan pohon mangga. Udara yang sejuk ditambah lagi suara gemericik yang berasal dari air terjun buatan dan kolam ikan berisi ikan koi menambah rasa tenang bagi jemaat yang sedang berdoa.

Selain untuk menambah kenyamanan, tanaman bunga yang dibudidayakan di Vihara Gayatri merupakan salah satu sumber dana operasional. Sumber dana utama Vihara Gayatri berasal dari sumbangan para jemaat yang sifatnya tidak mengikat. Sementara untuk pemeliharaannya, dana tambahan juga diperoleh dari hasil penjualan tanaman-tanaman bunga khususnya kepada jemaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com