Asisten Daerah Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ahadi yang ditemui di Posko Utama Bencana Situ Gintung di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (28/3), menyatakan, Pemkot Tangerang Selatan memang belum memiliki dana untuk keperluan tersebut sebab pemerintah kotanya baru terbentuk beberapa bulan lalu.
”Kami masih bergantung dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, termasuk juga untuk keperluan penanganan bencana ini,” kata Ahadi.
Ahadi menambahkan, penanganan bencana Situ Gintung menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Untungnya bantuan pangan untuk keluarga korban bencana Situ Gintung dari berbagai kalangan mengalir sejak peristiwa jebolnya tanggul situ tersebut, Jumat dini hari lalu.
Keadaan keuangan pemerintah baru Tangerang Selatan seperti itu membuat pembangunan berbagai bidang di kota baru ini terbengkalai.
Menurut pengamatan Kompas, jaringan jalan di kawasan Ciputat, Pamulang, dan Pondok Aren hancur. Apalagi ketika musim hujan seperti sekarang ini, kerusakan jalan semakin parah. Banyak lubang jalan yang tergenang mirip kubangan.
Kerusakan jalan paling parah adalah jalan-jalan alternatif yang menghubungkan antarkecamatan, seperti di dekat Perumahan Pamulang II, di kawasan Serua, Jurangmangu.
Jaringan drainase juga tidak mendapat perhatian sehingga air selalu meluap ke jalan saat hujan dan beberapa jam sesudahnya. Jalan utama, seperti Jalan Ir Juanda, dan sekitar Pasar Ciputat yang merupakan jalan utama merupakan contoh kerusakan drainase yang parah.