Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangsel Tak Punya Uang

Kompas.com - 30/03/2009, 06:36 WIB

Di sisi lain, kerusakan badan jalan di jalan utama juga banyak yang dibiarkan, seperti di dekat Pasar Cimanggis menuju ke Pamulang dan dari Muncul sampai ke BSD.

Selain itu, jaringan pipa air bersih yang dikelola pemerintah tidak ada sama sekali di Kota Tangerang Selatan. Jaringan pipa air bersih hanya terdapat di Perumahan BSD dan Bintaro yang dikelola pengembangnya.

Ahadi mengaku Pemkot Tangerang Selatan setiap tahun mendapat bantuan dana dari Pemprov Banten sebesar Rp 5 miliar. Bantuan diberikan selama dua tahun. ”Kami harus menyelesaikan struktur organisasi pemkot dulu baru dana dicairkan. Sebab, kalau belum ada struktur organisasi dikhawatirkan pemakaian dana tak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ahadi.

Pemerintah lalai?

Hari Minggu (29/3), Kepolisian Resor Jakarta Selatan mulai mengumpulkan informasi mengenai penyebab jebolnya tanggul Situ Gintung. ”Kami sudah mulai mengumpulkan informasi mengenai jebolnya tanggul itu. Setelah kami perkirakan cukup, kami akan melangkah ke penyelidikan,” kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Firman Santyabudhi, Minggu malam.

Bila dalam perkembangan penyelidikan ada unsur pelanggaran hukum, lanjut Firman, pihaknya akan menentukan tersangkanya. Kasus jebolnya tanggul adalah kasus serius.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iriawan yang dihubungi terpisah menambahkan, Polda Metro siap membantu tindakan penyelidikan kasus ini. ”Sekarang masih ditangani Polres Metro Jaksel. Mereka sedang mengumpulkan informasi dulu,” tuturnya.

Apa yang disampaikan kedua perwira polisi itu sesuai dengan harapan Kriminolog UI, Adrianus Meliala. Lewat pelayanan pesan singkat, ia menulis, polisi harus berani mengungkap kasus ini terkait kemungkinan adanya unsur pidana.

Unsur pidana yang dimaksud antara lain adanya indikasi bahwa Pemprov Banten atau Pemkot Tangerang Selatan lalai memelihara tanggul tersebut, bahkan melakukan pembiaran. ”Polisi bisa memulai penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan warga sekitar dan petugas instansi terkait mengenai hal ini,” tulis Meliala. (TRI/ECA/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com