Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Dibongkar, Warga Ngamuk

Kompas.com - 19/07/2010, 08:56 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Ratusan warga Cikaret, Desa/Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas perkantoran milik pengembang perumahan Samudera Residence, Minggu (18/7/2010). Amuk ratusan warga itu dipicu rencana pihak pengembang membongkar tempat pemakaman di kawasan tersebut

Dalam peristiwa itu, seorang petugas Polsek Bojonggede terluka pada kepala.  Amukan warga juga menyebabkan seorang wartawan televisi swasta terluka karena dikeroyok. Dalam aksinya itu, massa juga membakar sejumlah fasilitas perkantoran dan sebuah backhoe.

Camat Tajurhalang Ina Herlina pada Minggu siang mengatakan, situasi sudah membaik setelah ratusan anggota Polrestro Depok dan Polres Bogor dikerahkan ke lokasi kejadian. "Saat ini situasi sudah mulai kondusif," katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kata Ina, pihaknya akan mempertemukan warga dengan pihak pengembang Samudera Residence. "Rencananya Senin besok akan dilakukan pertemuan antara warga dan pihak pengembang," ujarnya.

Meski demikian, hingga kemarin sore ratusan petugas gabungan dari Polrestro Depok dan Polres Bogor masih disiagakan di lokasi kejadian. Pasalnya, natusan warga Kampung Cikaret masih bertahan di lokasi kejadian.

Makam keramat

Aksi anarkis yang dilakukan ratusan warga itu dipicu rencana pengembang perumahan Samudera Residence membongkar kompleks makam di kawasan tersebut. Karena dianggap sebagai makam keramat, warga menolak pembongkaran tersebut hingga akhirnya terjadilah aksi anarkis.

"Selama ini warga menganggap makam ini merupakan salah satu makam keramat di Kampung Cikaret, sehingga mereka menolak pembongkaran yang akan dilakukan oleh perumahan Samudera Residence itu," ujar Maman (45), warga setempat.

Dipaparkan, hingga kini upaya yang dilakukan pihak pengembang baru sebatas melakukan musyawarah dengan pihak RT dan RW setempat. "Belum ada pertemuan dengan warga Cikaret seluruhnya." katanya.

Kompleks makam keramat yang juga digunakan untuk pemakaman warga setempat itu letaknya hanya beberapa meter dari lokasi perumahan yang rencananya akan digunakan untuk prajurit TNI AL itu.

Kapolrestro Depok Kombes Saidal Mursalim mengatakan, keributan yang terjadi itu akibat kurangnya komunikasi antara warga dan pihak pengembang perumahan.

Dia menjelaskan, alat berat berupa backhoe yang didatangkan oleh pihak pengembang bukan untuk menggusur tempat pemakaman, melainkan untuk pelebaran jalan. Ini hanya masalah komunikasi antara warga dan pengembang saja. Tidak ada penggusuran makam, tapi hanya pelebaran jalan," ujarnya. (Warkot/wid/dod)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com