Banjir Cipinang Melayu Terus Meninggi

JAKARTA, KOMPAS.com — Air akibat banjir kembali menggenangi wilayah RW 03 dan RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Air bah yang mulai merendam permukiman warga di tepi Kali Sunter sejak Rabu (13/10/2010) malam itu terus meninggi hingga Kamis.

"Air masuk ke rumah pukul 03.00 dan tingginya sudah di bawah dengkul", kata Afrizal, warga RT 02 RW 04, ketika ditemui di depan Sekretariat RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, pada pukul 05.00 air makin naik sampai sepaha orang dewasa. Dan, pukul 08.30 genangan mencapai sepinggang.

Afrizal menuturkan, pada 2003 dia bersama ibu dan dua adiknya pindah dari daerah Pasar Jiplak ke rumah kontrakannya. Lokasinya persis di sisi Kali Sunter dan dekat ke mana-mana.

"Ketika itu, banjir tidak pernah terasa. Air sungai memang cukup tinggi, tetapi mengalir cukup deras. Banjir mulai terlihat tahun 2005, itu pun cuma semata kaki dan tidak masuk rumah," ujar pria yang bekerja sebagai kuli bangunan itu.

Afrizal mengatakan, ibunya menderita sakit rematik karena tidur di kasur tebal di lantai. "Tidurnya sih di kasur, tapi karena ditaruh di lantai, jadinya tangan kanan ibu saya pegal-pegal," katanya.

Saat ini, ibu Afrizal tinggal sendirian di atas kasur di dalam rumah yang masih tergenang air. "Adik yang besar lagi bekerja di Cikarang dan yang kecil sekolah di SD Negeri 08 Cipinang Melayu," ujar Afrizal.