Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foke Masih Lebih Populer

Kompas.com - 22/03/2011, 22:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski dukungan politik berkurang dan kritik terhadap kinerjanya meningkat, Fauzi Bowo masih dianggap lebih dikenal masyarakat dibandingkan bakal calon gubernur DKI lainnya dari Partai Demokrat, Nachrowi Ramli.

"Bang Foke masih lebih dikenal masyarakat Jakarta dibanding kandidat lain dari Partai Demokrat, Nachrowi Ramli," kata pengamat politik, Tomy Legowo, di Jakarta, Selasa (22/3/2011) sore.

Menurutnya, popularitas atau tingkat keterkenalan adalah sisi positif Foke. Statusnya sebagai gubernur yang sehari-hari diberitakan media memungkinkan dia dikenal luas oleh warga DKI.

Sementara Nachrowi, menurut Tomy, belum memiliki akses media untuk dikenal seluas yang dimiliki Foke. "Popularitas Nachrowi masih terbatas pada kalangan tertentu," katanya merujuk pada beberapa lembaga atau ormas yang dipimpin purnawirawan jenderal berbintang dua itu.

Menurut Tomy, satu tahun tersisa sangat penting untuk meningkatkan popularitas masing-masing pihak, terutama bagi Nachrowi Ramli.

Meski demikian, Tomy menandaskan, popularitas merupakan satu tahapan saja dalam menjaring opini publik. Masih ada tahapan lain, yaitu tingkat keterpilihan (elektabilitas) seorang calon.

Elektabilitas calon, lanjut Tomy, bergantung pada profil calon yang diketahui publik. "Pada tingkat ini, faktor kinerja pada sektor layanan publik dan birokrasi pemerintahan menjadi hal-hal penting yang diperhatikan masyarakat pada tingkat ini," papar Tomy.

Faktor ini, menurutnya, menjadi nilai minus Foke yang bisa dimanfaatkan oleh Nachrowi. Berbagai kritik yang diterima Foke terkait kemacetan dan banjir di Jakarta, misalnya, bisa menurunkan nilai elektabilitas Foke.

Namun, menurut Tomy, harus dipahami bahwa akses informasi yang sampai kepada publik juga sangat menentukan tingkat keterpilihan. Ia mencontohkan kritik "pepesan kosong" yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu. Kritik yang terarah pada kinerja minus Foke dan jajarannya itu, menurut Tomy, pesannya belum tentu sampai ke masyarakat bawah. "Pasalnya, info tentang Jakarta belum mayoritas di media-media Ibu Kota, seperti Jak TV, sekalipun," ungkap Tomy.

Hal ini memungkinkan penilaian minus tentang pemerintahan Foke belum tentu juga menjadi perhatian mayoritas masyarakat Jakarta. Apalagi, belum terlihat adanya upaya serius pihak Nachrowi untuk memanfaatkan situasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com