Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosaan terhadap Penumpang Angkot Seakan Tak Pernah Berhenti

Kompas.com - 24/01/2012, 02:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — JM (18), korban pemerkosaan oleh lima pria tak dikenal, ternyata sempat diikuti oleh para pelaku saat menunggu angkutan umum C01 Kebayoran Lama-Ciledug. JM juga sempat digoda, kemudian dikejar para pelaku.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (23/1/2012), di Mapolda Metro Jaya. "Korban selesai naik angkot C01 turun mau lanjut naik angkot D01 jurusan Kebayoran Lama-Lebak Bulus. Waktu menunggu itu dia sudah dibayang-bayangi lima orang yang mengikuti dia," ucap Rikwanto.

Lima orang itu, kata Rikwanto, juga sempat menggoda JM di pinggir jalan. Saat merasa jalannya diikuti, JM kemudian berlari menghindar ke arah rel kereta api di sekitar Pasar Kebayoran Lama.

"Tiba-tiba saat lari itu, salah seorang pelaku pukul kepala bagian belakang korban," tutur Rikwanto. Hingga kini, aparat kepolisian masih mendalami keterangan dari sejumlah saksi dan juga korban. Kondisi psikis korban yang masih syok akan peristiwa itu sempat menghambat jalannya pemeriksaan.

"Awalnya agak sulit berkomunikasi, tapi semalam sudah dibuat berita acara pemeriksaan," kata Kasubnit Perlindungan Perempuan dan Anak, Iptu Nunu.

Sebelumnya JM, seorang mahasiswi sekolah tinggi kebidanan, diperkosa lima pria tak dikenal di dekat pasar Kebayoran Lama pada Jumat (20/1/2012) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu korban hendak pergi ke rumah saudaranya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Korban diperkosa secara bergiliran oleh lima pria itu dalam kondisi setengah sadar akibat dipukul pelaku di bagian belakang kepala.

Seusai diperkosa, korban dibuang di dekat rel Kebayoran Lama. Korban yang baru sadarkan diri pada Sabtu (21/1/2012) pun syok dan langsung kembali pulang ke kediamannya. Pada Sabtu malam, peristiwa ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com