Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi "Xenia Maut" Dikenal Alim dan Rajin Mengaji

Kompas.com - 24/01/2012, 22:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sosok Afriyani Susanti (29) belakangan menyita perhatian publik setelah kecelakaan maut terjadi di Jalan MI Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/1/2012) siang. Sembilan orang terenggut nyawanya dalam peristiwa naas itu dan tiga orang lainnya luka.

Tak lama setelah kejadian, Afriyani dijadikan tersangka karena dianggap lalai menyetir mobil Daihatsu Xenia B 2479 XI sehingga menyebabkan banyak orang tewas. Setelah ditelusuri, Afriyani saat itu menyetir dalam keadaan di bawah pengaruh alkohol dan narkotika.

Di dalam tes urine yang dilakukan Afriyani dan teman-temannya, yakni Arisandi (34), Denny M (30), dan Adistira (26), ditemukan kandungan metamphetamine. Mereka usai berpesta semalam suntuk di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan, dan mengonsumsi ekstasi di kelab malam Stadium, Jakarta Pusat, sebelum kecelakaan terjadi.

Peristiwa kecelakaan itu menghentak banyak warga di sebuah perumahan sederhana di Jalan Ganggeng Terusan, RT 11 RW 07, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di sanalah Afriyani sekeluarga bermukim sejak tahun 1980-an. Ketua RT 11, Bawuk (62), mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui salah satu warganya terlibat kecelakaan maut pada Minggu sore.

"Ada tetangga sini yang kasih tahu kalau ada warga saya yang nabrak. Saya tanya siapa, ternyata si Ani (panggilan Afriyani di rumah)," kata Bawuk, Selasa (24/1/2012), saat dijumpai di rumahnya.

Bawuk mengaku, dirinya lebih kaget lagi saat tahu berita Ani mengonsumsi narkoba. Dikatakannya, tidak ada satu pun warga yang percaya Ani sampai bisa mengonsumsi barang terlarang itu. "Semuanya enggak ada yang nyangka Ani itu pakai narkoba, terus kehidupannya diceritakan suka pesta. Anaknya biasa-biasa saja, bukan seperti anak-anak sekarang kok," imbuhnya.

Menurut Bawuk, Ani sedari kecil hingga duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) masih suka bergaul dengan tetangga sekitar. Saat remaja, ia juga aktif dalam kegiatan karang taruna. Namun, memasuki kuliah, Ani sudah jarang terlihat berkumpul dengan tetangganya.

"Dia bolak-balik rumah dan kampusnya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Enggak ngekos, jadi sudah sibuk. Sampai sekarang juga masih tinggal di sini," papar Bawuk.

Hal yang membuat dirinya tak percaya, kata Bawuk, adalah penampilan dan kebiasaannya dalam beribadah. Bawuk menuturkan, Ani selalu mengenakan pakaian sopan dan tak pernah lupa memakai kerudungnya setiap keluar rumah.

"Bajunya biasa saja, tertutup gamis begitu dan selalu pakai kerudung. Makanya, kita juga kaget pas di TV ada gambar dia enggak pakai kerudung keluar mobil. Saya enggak tahu apa kerudung itu hanya pelengkap saja," kata Bawuk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com